KEKERASAN DAN MASKULINITAS DI DALAM NOVEL EKA KURNIAWAN : SEPERTI DENDAM, RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS

ARIEF FITRA KURNIAWAN, ARIEF (2017) KEKERASAN DAN MASKULINITAS DI DALAM NOVEL EKA KURNIAWAN : SEPERTI DENDAM, RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS. Masters thesis, Master Program in Communication Science .

[img]
Preview
PDF - Published Version
47Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
417Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
234Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
350Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
492Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
333Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
28Kb

Abstract

Sebagai rakyat Indonesia, kita sebenarnya akrab sekali dengan bentuk-bentuk kekerasan. Namun seringkali kekerasan yang cenderung menjadi ritus ini kita anggap sebagai sebuah peristiwa yang “alamiah”, sebatas efek dari konflik-konflik yang terjadi baik antar individu maupun antar kelompok, atau paling banter kita rujuk sebagai akibat dari kesenjangan ekonomi atau kemiskinan atau gesekan antar golongan. Kita luput membongkar bahwa kekerasan ternyata juga tak bisa lepas dari pusaran kuasa yang ada dalam wacana gender. Tesis ini bertujuan mengeksplorasi bagaimana kekerasan yang terjadi di Indonesia terhubung dengan maskulinitas, melalui perefleksian karya fiksi. Dari banyak novel yang ditulis oleh pengarang Indonesia, saya memilih Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, sebuah novel anggitan Eka Kurniawan yang terbit di tahun 2014 sebagai bahan yang penting untuk dikaji. Metode analisis yang saya gunakan dalam tesis ini adalah teori analisa wacana kritik Sara Mills untuk mengidentifikasikan kekerasan yang ada di dalam novel dan di ranah sosiokultural Indonesia. Tesis ini juga menggunakan teori-teori gender, terutama tentang maskulinitas yang mengemuka dari R.Connell. Teori-teori tersebut membantu saya dalam upaya menganalisa bagaimana kekerasan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam novel memiliki korelasi dengan kekerasan-kekerasan yang dilakukan militer dan polisi kepada warga sipil di kehidupan riil. Tesis ini memberikan pandangan kritisnya terhadap negara yang ikut berkontribusi dalam melanggengkan ritus kekerasan. Negara ikut serta dalam agenda kekekerasan karena negara sendiri adalah salah satu manifestasi dari ke-maskulin-an dan sampai pada tataran tertentu memposisikan perempuan sebagai pihak tersubordinasi dan teropresi.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Communication Science
ID Code:61367
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:27 Mar 2018 14:36
Last Modified:27 Mar 2018 14:36

Repository Staff Only: item control page