STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI JAYENGAN KAMPUNG PERMATA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA DI SURAKARTA

Abstract

Kota Surakarta sebagai Eco Culture City menunjukan bahwa kota ini dipengaruhi oleh budaya Keratonan. Jayengan Kampung Permata merupakan salah satu kampung kota yang dipengaruhi oleh keraton. Diawali dengan permintaan keluarga keraton untuk mendatangkan pengrajin dari Martapura. Pengrajin diminta keluarga keraton untuk membuat perhiasan permata bagi keluarga keraton. Sejarah tersebut menjadikan produk kerajinan di Jayengan identik dengan model Jawa Keraton yang berkembang hingga saat ini. Pemerintah bersama akademisi menetapkan Jayengan sebagai industri kreatif yang memiliki daya tarik wisata. Seiring berjalannya waktu, terjadi hubungan antara Suku Banjar, Jawa dan Cina di Jayengan. Kondisi tersebut akhirnya menciptakan adanya akulturasi budaya. Akulturasi budaya tersebut dikembangkan dengan adanya acara kirab budaya Jarwana. Dalam pengembangan wisata budaya tentunya diperlukan penyebaran informasi. Namun saat ini, aktivitas dan nilai autentik dari Jayengan Kampung Permata belum diketahui oleh banyak orang. Saat ini Jayengan Kampung Permata masih kurang promosi wisata. Selain itu, internal Jayengan Kampung Permata masih tertutup dengan kehadiran pihak eksternal. Dalam suatu pengembangan wisata juga dibutuhkan sarana prasarana pendukung wisata. Namun saat ini ketersediaan sarana pemasaran masih terbatas. Tujuan penelitian ini adalah memberikan strategi pengembangan potensi wisata budaya Jayengan Kampung Permata sebagai destinasi wisata budaya di Surkarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan Matriks Internal (IE). Matriks IE yang diolah terbagi menjadi dua yaitu kesiapan Jayengan Kampung Permata dan produk kerajinan. Analisis potensi internal digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) yang dimiliki Jayengan Kampung Permata. selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner yang hasilnya diolah menjadi Matriks IE. Hasil penelitian menujukkan bahwa potensi yang terdapat pada Jayengan adalah aktivitas wisata, nilai autentik dan ketersediaan sarana pendukung. Ketiga hal tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Aktivitas wisata yang menjadi potensi Jayengan dibagi menjadi dua yaitu aktivitas sosial budaya dan aktivitas ekonomi. Aktivitas sosial budaya yang menjadi daya tarik adalah kirab budaya Jarwana dan pembagian bubur samin. sedangkan aktivitas ekonomi yang menjadi daya tarik adalah produksi dan distrbusi produk kerajinan. Selain itu nilai autentik yang menjadi daya tarik wisata adalah keberadaan produk kerajinan dan acara kebudayaan. Ketersediaan sarana prasarana pendukung wisata sudah cukup lengkap, namun perlu adanya perbaikan pada kondisi parkir dan pedestrian. Matriks IE kesiapan Jayengan Kampung Permata berada pada sel I dengan strategi yang diperlukan adalan mempertahankan potensi acara kebudayaan, promosi produk dan peningkatan ketersediaan sarana prasarana wisata. Hasil Matriks IE produk kerajinan Jayengan juga berada pada sel IV dengan strategi yang diperlukan mengoptimalkan kekuatan dalam mencapai peluang yang ada. Upaya tersebut berupa penggunaan teknologi yang lebih modern, peningkaatan kualitas produk dan pelatihan kepada pengrajin. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah Kota Surakarta dalam merencanakan strategi pengembangan Jayengan Kampung Permata. Diharapkan perencanaan startegi pengembangan Jayengan dapat memajukan Kota Surakarta sebagai Eco Culture City. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan arahan pengembangan fisik kawasan dan produk kerajinan dalam mempersiapkan pengembangan wisata yang direncanakan.