Memahami Pengalaman Komunikasi Orang Tua – Anak Ketika Menyaksikan Tayangan Anak-anak di Media Sosial Tik Tok

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengalaman komunikasi orang tua – anak ketika menyaksikan tayangan anak-anak di media sosial Tik Tok. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya fenomena media sosial yang banyak dipakai masyarakat yaitu Tik Tok, yang kehadirannya membuat berbagai macam kontrofersi berupa terdapatnya konten-konten video yang kurang cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan fenomenologi dan dengan metode deskriptif kualitatif. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Fenomenologi Alferd Schutz. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada 8 informan. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa orang tua memahami media sosial Tik Tok mengandung konten yang negatif untuk anak. Selain itu orang tua dapat memberikan contoh konten negatif yaitu tayangan vulgar, erotis, lipsync lagu dewasa. Dalam mengkomunikasikan dengan anak tentang tayangan di Tik Tok orang tua melakukannya berdasarkan dua motif yaitu motif masa yang akan datang (in order motive) dan motif masa lalu (because motive). Motif masa yang akan datang berupa motif yang ingin dicapai yaitu bertujuan agar anak tidak melakukan hal-hal negatif, mengerti batasan dalam bermedia sosial serta menumbuhkan sifat kreatif dalam diri anak kedepannya, dalam melakukan komunikasi tersebut orang tua melakukannya dengan berdiskui dan mengusulkan tayangan yang sesuai bagi usia anak. Motif masa lalu menjadi alasan orang tua mengkomunikasikan dengan anak. Pengalaman orang tua yang berasal dari pemahaman tentang media sosial Tik Tok membuat orang tua mengkomunikasikan tayangan yang ada di media sosial Tik Tok dan menerapkan tindakan berupa peraturan yaitu antara lain dengan memberikan pembatasan waktu dalam mengakses, ikut mendampingi anak dan berdiskusi tentang tayangan dengan anak.