PERILAKU PERJALANAN PEKERJA PENGGUNA SEPEDA MOTOR DI PUSAT AKTIVITAS KAWASAN PINGGIRAN KOTA SEMARANG (STUDI KASUS: KORIDOR JALAN RAYA MIJEN)

Abstract

Tercatat 80,2% jenis kendaraan bermotor yang terdapat pada Kota Semarang adalah sepeda motor. Ini merupakan upaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pergerakan yang dianggap memiliki aksesibilitas yang tinggi. Upaya tersebut dilakukan dengan mencari alternatif moda yang memiliki aksesibilitas yang tinggi, mudah didapatkan, dan biaya yang murah. Keberadaan Trans Semarang yang melayani Koridor Jalan Raya Mijen juga belum dapat mengurangi ketergantungan pekerja terhadap sepeda motor. Akibatnya, pada waktu-waktu tertentu kemacetan tidak dapat dihindari karena padatnya kendaraan bermotor yang hilir mudik di Koridor Jalan Raya Mijen di waktu yang bersamaan.