SILVIA, ANITA and Woro Murtini, Titien and Purwanto, Edi (2018) GALLERY DAN WORKSHOP BATIK DI SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
| PDF 1130Kb | |
| PDF 347Kb | |
| PDF 3561Kb | |
| PDF 1140Kb | |
| PDF 216Kb | |
| PDF 2033Kb | |
| PDF 784Kb | |
| PDF 469Kb | |
| PDF 405Kb |
Abstract
Indonesia adalah negara yang berbentuk Republik yang terdiri dari banyak pulau, yang terbentang mulai dari Sabang sampai dengan Merauke. Oleh karena itu, Indonesia memiliki beragam kebudayaan, yang terdiri dari kain tradisional, alat musik, tari tarian, adat istiadat sampai dengan senjata khas dari berbagai daerah di Indonesia. Batik merupakan salah satu hasil dari budaya bangsa Indonesia yang pada saat ini sedang populer di Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki seni dan motif batiknya sendiri. Contohnya batik keraton Yogyakarta memiliki perbedaan ciri khas dengan batik Cirebon. Semarang pun memiliki batik dengan ciri khasnya sendiri. Motif batik semarangan tidak mengikuti motif pakem dari batik keraton Yogyakarta maupun Surakarta. Sama halnya dengan batik pesisiran, batik semarangan memiliki warna-warna yang berani dan terang. Motif batik Semarangan memiliki konsep yang bebas dan terinspirasi dari ikon-ikon kota Semarang dan lingkungan sekitar. Batik Semarang memang sedikit asing di telinga. Batik ini juga tak mudah ditemui pasaran. Batik Semarang tidak sepopuler batik Pekalongan, Jogja, dan Solo. Padahal, Batik Semarang memiliki potensi dan tidak kalah dari batik yang berasal dari daerah lain. Untuk membangkitkan kembali batik semarang, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021 yang dituangkan dalam Perda Nomor 11 tahun 2017 bahwa Pemerintah Kota Semarang bertujuan meningkatkan produktifitas ekonomi lokal dengan membangun centra-centra usaha atau produk ekonomi lokal dan meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berbudaya dengan pelestarian seni dan budaya yang berbasis kearifan lokal. Kegiatan pelatihan pengrajin industri kecil batik semarang merupakan salah satu bukti perhatian Pemkot Semarang dalam bidang industri kerajinan kecil khususnya pengrajin batik, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Walaupun pemerintah semarang telah melakukan langkah dengan melakukan pelatihan-pelatihan dan adanya pameran serta gelar karya yang dilakukan oleh salah satu sanggar batik untuk membuat batik semarangan kembali bergairah, namun di Kota Semarang sendiri belum memiliki pusat batik yang berfungsi sebagai wadah pusat informasi dan tempat pembelajaran membatik. Berdasarkan penjabaran di atas, maka dibutuhkan suatu fasilitas sarana edukasi dan pusat penjualan batik guna membangkitkan kembali batik semarangan. Membuat bangungan Workshop Batik dan Gallery merupakan langkah strategis untuk melestarikan budaya batik semarangan, menambah destinasi wisata edukasi, dan juga dapat meningkatkan perekonomian daerah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 69646 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 18 Feb 2019 11:23 |
Last Modified: | 18 Feb 2019 11:23 |
Repository Staff Only: item control page