Distribusi Pemasaran Susu Pada Koperasi Andini Luhur Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

Abstract

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini bertujuan untuk mendapatkan keterampilan tatalaksana penanganan susu sapi dan untuk magang kerja pada distribusi pemasaran susu. Manfaat dari PKL ini adalah memperoleh tambahan pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam tata laksana penanganan susu segar dan memperoleh keterampilan penentuan distribusi pemasaran susu. Materi yang diamati adalah distribusi pemasaran susu segar. Metode yang digunakan adalah ikut berpartisipasi bekerja, wawancara, pengamatan langsung terhadap lingkungan produksi serta mengumpulkan data.Metode wawancara dilakukan dengan cara bertanya langsung dengan pegawai koperasi maupun dengan pedagang-pedagang pada lembaga pemasaran yang ada. Sedangkan metode observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung proses penanganan susu segar dan distribusi susu. Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait. Koperasi Andini Luhur terletak di Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.Proses penampungan susu segar di Koperasi Andini Luhur dilakukan dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Uji kualitas susu yang dilakukan oleh Koperasi Andini Luhur antara lain : uji organoleptik, uji alkohol, uji karbonat, uji urea, uji formalin, uji nabati/lemak dan uji menggunakan alat milkotester untuk mengetahui kandungan protein, lemak, SNF (Solid Non Fat), laktosa pada susu. Produksi rata-rata susu segar harian adalah 25.000 liter. Penetapan harga susu dari peternak dan loper yaitu berdasarkan kualitas susu. Distribusi yang dilakukan Koperasi Andini Luhur adalah Koperasi  konsumen perorangan, koperasi  konsumen industri, koperasi  pengecer  konsumen. Susu segar didistribusikan ke Industri Pengolahan Susu (IPS) seperti PT. Indolakto dan Cita Nasional. Pada pola saluran I tidak terdapat selisih harga antara produsen dan konsumen perorangan karena susu segar langsung dijual ke konsumen dengan cara konsumen datang langsung ke Koperasi Andini Luhur. Pada pola saluran II produsen menjual susu segar ke konsumen industri tidak terdapat marjin. Pada pola saluran III produsen menjual susu segar melalui pengecer, kemudian pengecer menjual susu segar ke konsumen. Besar marjin yang dikeluarkan adalah Rp 2.500,00.