REDESAIN PONDOK PESANTREN MODERN DARUTTAUHID AL MUTAMAKKIN KAB GROBOGAN

ABIDIN, ZAINAL (2011) REDESAIN PONDOK PESANTREN MODERN DARUTTAUHID AL MUTAMAKKIN KAB GROBOGAN. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
62Kb
[img]
Preview
PDF
42Kb
[img]
Preview
PDF
10Kb
[img]
Preview
PDF
28Kb
[img]
Preview
PDF
69Kb
[img]
Preview
PDF
18Kb
[img]
Preview
PDF
19Kb

Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan kompleksitas pada permasalahan global seperti sekarang ini, diperlukan penyiapan sumber daya manusia yang bertaqwa, handal, profesional dan budi pekerti tinggi. Penyiapan sumber daya manusia tersebut perlu dilakukan secara sinergik melalui pendekatan personal, komunal, dan institusional. Orientasi dan revitalisasi pendidikan nasional terutama dalam rangka merealisasikan dan mempersiapkan Putra-Putri Indonesia yang handal, perlu ditempuh berbagai upaya yakni; membidangi seluruh aspek ilmu pengetahuan dan taqwa serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Keterpaduan pendidikan tersebut dengan berbagai aspek disiplin ilmu ini juga harus diserasikan dan diseimbangkan dengan peningkatan kualitas setiap jenjang. Yang pada dasarnya merupakan tanggung jawab bersama. Karena itu, diperlukan situasi dan kondisi yang kondusif untuk meruntuhkan tatanan yang menghambat persoalan itu. Sudut pandang lain bahwa pembinaan sosial budaya serta agama, kita dapati sebuah fenomena positif, bahwa kehidupan beragama di tengah-tengah masyarakat kita yang majemuk dan semakin membaik. Wujud paling nyata adalah semakin membaiknya kehidupan beragama sekarang ini terlihat dari kecendrungan semakin tingginya minat pada agama dikalangan generasi muda. Hal ini biasa kita amati bersama pada sebuah kehidupan beragama di kampus-kampus pendidikan tinggi yang sekaligus dalam sebuah tatanan lembaga pendidikan pesantren tradisional. Pondok pesantren pada awalnya adalah lembaga dakwah yang digunakan para wali untuk menyebarkan agama islam. Namun, pada perkembangan selanjutnya pondok pesantren menjadi lembaga pendidikan islam. Didalam pondok pesantren para santri bisa mempelajari agama islam dengan cara mengkaji karya- karya ulama klasik.Sampai saat ini ,keberadaan pondok pesantren masih belum begitu diperhatikan oleh masyarakat. Masyraakat menganggap bahwa pondok pesantren masih ketinggalan jaman. Padahal pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang bisa melahirkan pemimpin – pemimpin besar. Grobogan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang mayoritas penduduknya beragama Islam . Banyaknya pemeluk agama islam di kabupaten Grobogan ini membawa pengaruh besar terhadap perkembangan pondok pesantren. Hal ini terbukti dengan banyaknya jumlah pondok pesantren di kabupaten Grobogan. Sebagian besar pondok pesantren masih menggunakan metode pengajaran tradisional. Dengan berkembangnya era globalisasi, pondok pesantren menghadapi tantangan yang sangat besar. Pondok pesantren dengan metode pengajaran tradisional akan semakin tertinggal dari segi perkembangan teknologi. Dengan hanya mengajarkan ilmu agama saja tanpa diimbangi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, para santri dikhawatirkan tidak dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Tanpa didukung oleh ilmu pengetahuan umum dan teknologi, pondok pesantren tidak dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perkembangan Pondok Pesantren di kabupaten Grobogan mengalami peningkatan setiap tahunnya, Berdasarkan data dari Kementerian Agama Kabuoaten Grobogan menyebutkan bahwa di Kabupaten Grobogan terdapat 275 Pondok Pesantren yang tersebar di 19 kecamatan. Dari semua kecamatan tersebut jumlah santri terbanyak terdapat di kecamatan Ngaringan, tempat dimana Pondok Pesantren Daruttauhid berdiri. Dari 13 Pondok Pesantren yang ada jumlah santrinya mencapai 3.197, hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat pada pendidikan pondok serta menjadi potensi besar untuk wilayah kecamatan Ngaringan. sedangkan di kecamatan Gubug yang memilki jumlah Pondok Pesantren terbanyak yaitu 32, jumlah santrinya hanya 1.752. Secara keseluruhan peningkatan jumlah Pondok Pesantren di Kabupaten Grobogan menunjukkan masih besarnya minat masyarakat dalam pendidikan Pondok Pesantren. Diagram 1.1. Grafik Perbandingan daya tampung sekolah dan jumlah penduduk usia SMK Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Grobogan 2010 Sedangkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Grobogan hanya terdapat 27 SMK dengan persebaran yang tidak merata di setiap kecamatanya. Dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Grobogan masih terdapat 7 kecamatan yang belum memiliki Sekolah Menengah Kejuruan, termasuk diantaranya kecamatan Ngaringan. Berdasarkan Data dari Departemen Pendidikan Kabupaten Grobogan jumlah siswa SMK/SMA/MA sebanyak 25.626 sedangkan jumlah keseluruhan anak usia SMA sebanyak 81.975. Berdasarkan perbandingan jumlah antara keduanya masih terdapat lebih dari 60 % anak usia SMA yang belum tertampung, hal ini menjadi potensi besar bagi perkembangan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Grobogan khusunya SMK yang berada di lingkungan Pondok Pesantren, karena di Kabupaten Grobogan sendiri belum ada Pendidikan Pondok Pesantren yang dipadukan dengan Sekolah Menengah Kejuruan. Berdasarkan pemikiran diatas, maka dibutuhkan sebuah sarana pendidikan Pondok Pesantren yang memiliki fasilitas belajar mengajar yang memadai dengan memiliki keunggulan skill dalam bidang tertentu yang lebih baik dari Pondok Pesantren lain yang ada di Kabupaten Grobogan. Oleh karena itu diperlukan perencanaan dan perancangan kembali (redesain) Pondok Pesantren Daruttauhid Al Mutamakkin dikarenakan adanya perubahan kebutuhan ruang yang disebabkan oleh penambahan fasilitas berupa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sehingga dengan Redesain Pondok Pesantren Daruttauhid Al Mutamakkin Kabupaten Grobogan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kegiatan belajar mengajar di lingkungan pondok, sehingga para santri selain menguasai ilmu agama juga memiliki bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki keterampilan khusus. 1.2. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan (LP3A) yang nantinya akan dipakai sebagai landasan di dalam perencanaan dan perancangan Pondok Pesantren Modern Daruttauhid Al Mutamakkin di Kabupaten Grobogan. 2. Sasaran Sasaran dari pembahasan ini adalah tersusunnya program dasar perancangan berdasarkan segala aspek yang terkait, yaitu aspek fungsional, teknis, kinerja dan arsitektural di dalam perancangan Pondok Pesantren Daruttauhid Al Mutamakkin di Kabupaten Grobogan. 1.3. Manfaat 1. Secara Subyektif a. Guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata (S-1) di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang b. Sebagai pedoman dan dasar acuan proses perencanaan dan perancangan berikutnya dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A). 2. Secara Obyektif Dapat bermanfaat sebagai masukan untuk Redesain Pondok Pesantren Daruttauhid Al Mutamakkin di Kab. Grobogan yang membutuhkan data-data mengenai bidang yang bersangkutan dan menambah wacana suatu rumusan permasalan dalam perencanaan dan perancangan Pondok Pesantren Daruttauhid Al Mutamakkin di Grobogan. 1.4. Lingkup Pembahasan 1. Ruang Lingkup Substansial Pondok Pesantren Daruttauhid Al Mutamakkin di Grobogan merupakan suatu perencanaan dan perancangan bangunan dengan massa jamak. Pondok Pesantren Daruttauhid Al Mutamakkin selain mengajarkan pendidikan pesantren juga akan membuka jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang setingkat dengan madrasah Aliyah. Selain itu, Pondok Pesantren Daruttauhid Al Mutamakkin di Grobogan ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung untuk membekali para santri dengan keterampilan – keterampilan khusus. Lingkup pembahasan dibatasi pada masalah – masalah yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur. Hal – hal diluar arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih mendukung permasalahan utama. 2. Ruang Lingkup Spasial Secara spasial, Kabupaten Grobogan yang terus meningkatkan sektor pendidikan agar tercipta kualitas sumber daya manusianya yang cerdas dan terampil yang diikuti rasa percaya diri serta sikap dan perilaku inovatif. 1.5. Metode Pembahasan Metode yang digunakan dalam pembahasan adalah deskriptif analisis yaitu dengan mengumpulkan, menganalisis dan menyimpulkan data yang diperlukan dan berkaitan dengan masalah. Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data primer dan sekunder dengan cara : 1. Data Primer a. Wawancara dengan narasumber yang terkait untuk mendapatkan informasi yang solid. b. Observasi lapangan c. Studi banding, yaitu mempelajari kasus lain sejenis sebagai masukan dalam merancang. 2. Data Sekunder a. Dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan teori, konsep, standar perencanaan dan perancangan fasilitas Pondok Pesantren Modern, juga yang berkaitan dengan arah pengembangan dari lokasi yang akan digunakan. 1.6. Sistematika Pembahasan Secara garis besar penulisan ini dibagi dalam beberapa bab yang saling berkaitan antara yang satu dengan lain : BAB I : PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan dan sistematika pembahasan LP3A. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI BANDING Berisi teori – teori yang berkaitan dengan pondok pesantren , baik karakteristik fisik maupun non fisik dan studi banding pondok pesantren yang sudah ada untuk diambil referensi yang mendukung Redesain Pondok Pesantren Modern Daruttauhid Al Mutamakkin di Kab. Grobogan. BAB III : TINJAUAN UMUM KABUPATEN GROBOGAN Tinjauan umum mengenai Kabupaten Grobogan serta data – data yang mendukung dalam perencanaan dan perancangan Pondok Pesantren Modern Daruttauhid Al Mutamakkin di Kab. Grobogan. BAB IV : TINJAUAN PONDOK PESANTREN DARUTTAUHID AL MUTAMAKKIN DI KAB. GROBOGAN Berisi tentang kondisi eksisiting, baik fisik maupun Non fisik dari Pondok Pesantren Daruttauhid Al Mutamakkin di Kab. Grobogan. BAB V : KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi tentang kesimpulan, batasan dan anggapan yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan Pondok Pesantren Modern Daruttauhid Al Mutamakkin di Kab. Grobogan. BAB VI : PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang dasar – dasar pendekatan sebagai titik tolak perencanaan dan perancangan Pondok Pesantren Modern Daruttauhid Al Mutamakkin di Kab. Grobogan. BAB VII : KONSEP DAN PROGRAM PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang konsep dasar perancangan, program ruang dan kebutuhan tapak 1.7. Alur Pikir Diagram 1.2. Alur Pikir Sumber : Analisa Penulis, 2011

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:32419
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:13 Jan 2012 11:30
Last Modified:13 Jan 2012 11:30

Repository Staff Only: item control page