-
   
  Nomor 2  
Januari - Juni 2006
 
 
Home
Latar Belakang
Redaksi
Pedoman Penulisan
Puisi Media Medika Muda
Selamat Dies Natalis FK Undip ke-44
 
Kalender Kegiatan
Seminar Anakku Tidak Bisa Mendengar
Seminar Malpraktik IDI Jateng
Pengelolaan Gangguan Neurologis
ARTIKEL TERKINI
 
-
  HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI FLAT ION REBOUNDING DENGAN TIMBULNYA KERUSAKAN RAMBUT  
-
 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Validitas kuesioner
Validitas kuesioner diukur dengan metoda expert validity, yaitu dengan mengirimkan kuesioner kepada tiga ahli penyakit kulit dan kelamin, dan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dianggap valid bila mempunyai nilai rata-rata skor lebih dari 0,5. Keterangan kriteria penilaian, adalah sebagai berikut; a) skor 1, pertanyaan sesuai atau berhubungan, b) skor 0, pertanyaan tidak jelas hubungannya, c) skor -1, pertanyaan tidak sesuai atau tidak berhubungan. Oleh ketiga ahli tersebut, pengukuran validitas kuesioner tersebut mendapatkan hasil seperti Tabel 1.

Berdasarkan rerata skor expert validity, maka didapatkan hasil skor 1, jadi semua item pertanyaan pada kuesioner tersebut menurut uji expert validity dianggap valid karena hasilnya lebih dari 0,5.

Reliabilitas kuesioner
Uji reliabilitas kuesioner dihitung dengan teknik Kuder-Richardson 207, dimana didapatkan nilai Alpha dari kuesioner adalah >0,7. Selanjutnya data kuesioner diolah dengan menggunakan program SPSS for Windows 11.0 .

Frekuensi melakukan flat ion rebounding
Data frekuensi flat ion rebounding sebelumnya dalam bentuk skala rasio yang kemudian diubah menjadi skala nominal, dengan cara menentukan titik potong yang dapat ditentukan dengan membuat ROC (Receiver Operator Curve).8 Frekuensi flat ion rebounding dikategorikan tidak sering bila frekuensinya 1-2 kali, dan dikategorikan sering bila frekuensinya lebih dari tiga kali.

Dari data (Tabel 2) yang diperoleh diketahui bahwa dari 50 orang responden, 26 orang (52,0%) termasuk dalam kategori tidak sering melakukan flat ion rebounding, 24 orang (48,0%) termasuk dalam kategori sering melakukan flat ion rebounding.

Kerusakan rambut
Pembagian responden dalam kategori tidak mengalami kerusakan rambut dan mengalami kerusakan rambut berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan kuesioner serta sampel rambut responden. Dari data yang diperoleh (Tabel 3), 21 orang (42,0%) termasuk dalam kategori tidak mengalami kerusakan rambut, 29 orang (58,0%) termasuk dalam kategori mengalami kerusakan rambut.

 

 

 

Next Page >>

<<Previous Page

 
www.m3.undip.org

Berdiri tahun 2005, dipublikasi oleh: Tim Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang