Hubungan antara frekuensi flat ion rebounding dengan timbulnya kerusakan rambut

Data Tabel 4 menunjukkan bahwa semakin sering seseorang melakukan flat ion rebounding maka semakin tinggi resiko mengalami kerusakan rambut. Hasil ini sesuai dengan hasil analisis yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi flat ion rebounding dengan timbulnya kerusakan rambut dengan nilai p<0,05 (p=0,00).

KESIMPULAN

Penelitian yang dilakukan pada 50 orang responden menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi flat ion rebounding dengan timbulnya kerusakan rambut.

SARAN

Penulis mengharapkan adanya penelitian serupa dengan sampel yang lebih banyak dan dari salon-salon yang berbeda.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan artikel karya ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kusumadewi. Rambut anda: masalah, perawatan, dan penataannya. Jakarta: PT. Gramedia; 2003
2. Flat Ion Rebounding, Amankah [online].2004 [cited on 2004 Jul 5th]. Available from: URL: http://www. parents guide.com/juli 04/indo.htm
3. Rassner, Steinert U. Penyakit rambut dan folikel rambut. In: Melfiawati, editor. Buku ajar dan atlas dermatologi. 4th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995. p. 224-5
4. Soepardiman L. Kelainan rambut. Dalam: Djuanda A, editor. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 3rd ed. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2002. p. 283-92
5. Lewis, George. Practical dermatology. 2nd ed. Philadelphia: WB Saunders & Co; 1959
6. Budiarto E. Metodologi penelitian kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002
7. Usman H, Akbar PS. Pengantar statistika. Jakarta: Bumi Aksara; 2003
8. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Binarupa Aksara; 1995

<<Previous Page

Berdiri tahun 2005, dipublikasi oleh: Tim Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang