- | ||||||||||
Nomor 2 | Januari - Juni 2006 |
|||||||||
ARTIKEL TERKINI |
||||||||||
- | ||||||||||
PENGARUH PEMBERIAN TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS) TERHADAP PEMBENTUKAN PLAK GIGI | ||||||||||
- | ||||||||||
PENDAHULUAN Plak gigi adalah lapisan lembut yang terbentuk dari campuran antara makrofag, leukosit, enzim, komponen anorganik, matriks ekstraseluler, epitel rongga mulut yang mengalami deskuamasi, sisa-sisa makanan serta bakteri yang melekat di permukaan gigi.1,2
METODE Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu dengan menggunakan “pre-post test with control group design” yang dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2005. Populasi penelitian ini adalah para santri Pondok Pesanten Al-Amin Mranggen, Demak dengan jumlah sampel 60 orang yang dibagi secara simple random menjadi 2 kelompok, yaitu; 30 orang sebagai kelompok kontrol (tanpa perlakuan) dan 30 orang sebagai kelompok perlakuan (diberi 200 ml seduhan teh hijau). Bahan yang digunakan adalah 3 gram teh hijau cap Kepala Djenggot yang diseduh dengan 200 ml air mendidih kemudian ditutup dan dibiarkan selama 2 jam. Penilaian yang digunakan yaitu penilaian indeks plak menurut Loe and Sillnes, gigi yang diperiksa adalah 1.2, 1.6, 2.4, 3.2, 3.6 dan 4.4, sedangkan permukaan gigi yang diperiksa adalah bukal, lingual, mesial dan distal. Kriteria penilaian indeks plak gigi adalah sebagai berikut; a) nilai 0 (tidak ada plak), b) nilai 1 (selapis plak pada daerah ginggiva yang dapat diketahui dengan cara menggoreskannya dengan sonde atau disclosing sollution), c) nilai 2 (penimbunan deposit dalam jumlah sedang yang dapat dilihat dengan jelas), d) nilai 3 (penimbunan yang besar dari deposit yang mengisi daerah antara permukaan gigi dan tepi ginggiva). Penilaian dilakukan segera setelah seluruh sampel menyikat gigi secara baik dan benar dengan menggunakan teknik kombinasi (Scrub dan Stillman) selama 2 menit. Seluruh sampel diberi disclosing sollution kemudian dioleskan secara merata ke seluruh permukaan gigi. Penilaian indeks plak dilakukan pada gigi yang sesuai dengan kriteria Loe and Sillnes. Selanjutnya sampel pada kelompok perlakuan diminta berkumur dengan seduhan teh hijau dan membiarkannya berada dalam rongga mulut selama 10 detik kemudian dibuang. Perlakuan ini dilakukan sampai takaran habis sedangkan sampel pada kelompok kontrol tidak diberi perlakuan apapun, kemudian seluruh sampel menunggu selama 2 jam. Selama menunggu 2 jam, seluruh sampel diperbolehkan untuk makan dan beraktivitas seperti biasa tetapi dilarang berkumur dan menggosok gigi. Setelah itu dilakukan penilaian akhir indeks plak gigi. Normalitas data diuji distribusi dengan Kolmogorov-Smirnov. Data dilakukan uiji beda dengan uji Mann Whitney menggunakan program komputer SPSS 10.5 for Windows.9 HASIL Selama penelitian, didapat 60 sampel dari populasi para santri Pondok Pesanten Al-Amin Mranggen, Demak dan tidak ada sampel yang diekslusi ataupun drop out. Penilaian indeks plak gigi pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan termuat dalam Tabel 1. |
||||||||||
www.m3.undip.org |
||||||||||
Berdiri tahun 2005, dipublikasi oleh: Tim Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang |
||||||||||