-
   
  Nomor 2  
Januari - Juni 2006
 
 
Home
Latar Belakang
Redaksi
Pedoman Penulisan
Puisi Media Medika Muda
Selamat Dies Natalis FK Undip ke-44
 
Kalender Kegiatan
Seminar Anakku Tidak Bisa Mendengar
Seminar Malpraktik IDI Jateng
Pengelolaan Gangguan Neurologis
ARTIKEL TERKINI
 
-
  PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK SIRIH (PIPER BETLE LINN) DAN MENIRAN (PHYLANTHUS NIRURI LINN)
TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI TUMOR SEL ADENOCARCINOMA MAMMAE MENCIT C3H
 
-
 

Mencit diaklimatisasi selama satu minggu dan diberi pakan standar 511 dan susu SGM 1 secara ad libitum. Pada minggu kedua seluruh mencit diinokulasi sel tumor Adenocarcinoma mammae dengan dosis 0,2 ml sub cutan aksila kiri, kemudian dibagi secara acak menjadi dua kelompok (tiap kelompok lima ekor). Mulai minggu ketiga sampai keenam, kelompok kontrol (K) hanya diberi diet standar, sedangkan kelompok perlakuan (P) diberi diet standar, ekstrak sirih dan meniran (dosis 25 mg/ml) melalui sonde lambung satu kali sehari. Ekstrak sirih dan meniran tersebut dibuat berdasarkan metode Galenik, DepKes, Media Medika Indonesia (MMI), Farmakope Indonesia dan disertifikasi oleh Pusat Penelitian Obat Tradisional (PPOT) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dengan hasil akhir berbentuk cairan berwarna hijau.
Pada minggu ketujuh, seluruh mencit diterminasi dengan menggunakan narkose chloroform, kemudian diambil jaringan tumor dari payudara mencit. Setelah diproses, preparat tumor dibaca berdasarkan parameter mikroskopis grading histologi dengan kriteria Bloom-Richardson yang dimodifikasi Eltson (B-R), yaitu merupakan hasil penjumlahan nilai formasi tubuler, mitosis dan pleimorfisme inti; nilai B-R 3, 4 atau 5 (grade I/rendah), nilai B-R 6 atau 7 (grade II/sedang), nilai B-R 8 atau 9 (grade III/tinggi). Pembacaan preparat dilakukan dibawah mikroskop dengan pembesaran 100X dan 400X dengan bantuan dokter spesialis Patologi Anatomi.14
Data hasil penelitian (grading histologi preparat tumor kelompok kontrol dan perlakuan), dilakukan uji normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov. Bila distribusi data normal dilakukan analisis t-test, bila distribusi data tidak normal dengan uji Mann-Whitney. Nilai kemaknaan atau signifikasi uji ini adalah apabila nilai p<0,05.

HASIL

Data Tabel 1 menunjukkan bahwa seluruh sampel dari kelompok K dan P memperlihatkan skor grading B-R=9 (grade III), kecuali satu sampel dari kelompok P (P-2) yang memperlihatkan nilai B-R=7 (grade II).

Data hasil penelitian diuji normalitasnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov, dan didapatkan ternyata data terdistribusi tidak normal (p<0,05), selanjutnya dilakukan analisis dengan uji Mann-Whitney, ternyata terbukti tidak ada perbedaan signifikan antara grading histologi kelompok kontrol (K) dan perlakuan, p=0,317 (p>0,05). Seluruh data berat tumor diuji normalitasnya dengan Kolmogorov-Smirnov dan didapatkan data terdistribusi normal (p>0,05), data dianalisis dengan t-test, ternyata terbukti ada perbedaan signifikan berat tumor antara kelompok kontrol (K) dan perlakuan, p=0,048 (p<0,05).

 


 

 

Next Page >>

<<Previous Page

 
www.m3.undip.org

Berdiri tahun 2005, dipublikasi oleh: Tim Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang