- | ||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor 3 |
Juli - Desember 2006 |
|||||||||||||||||||||||||||||
ARTIKEL ASLI |
||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||
PENGARUH PEMBERIAN KATEKIN TEH HIJAU TERHADAP JUMLAH LEKOSIT DAN NETROFIL | ||||||||||||||||||||||||||||||
- | ||||||||||||||||||||||||||||||
Gambaran perbedaan jumlah lekosit sebelum dan sesudah perlakuan dapat dilihat dengan grafik Box-plot (Gambar 1).
Rerata jumlah netrofil sebelum perlakuan adalah 63,6±5,5 sel/100 lekosit dan jumlah netrofil sesudah perlakuan adalah 63,1±9,7 sel/100 lekosit (Tabel 2). Gambaran perbedaan jumlah netrofil sebelum dan sesudah perlakuan dapat dilihat dengan grafik Box-plot (Gambar 2). BAHASAN Data jumlah lekosit yang diuji dengan uji Shapiro-Wilk diperoleh nilai signifikasi p<0,05 berarti data jumlah lekosit berdistribusi tidak normal. Pada Tabel 1 ditampilkan rerata jumlah lekosit sebelum perlakuan adalah 9565,6±2680,5 sel/mm3 dan jumlah lekosit sesudah perlakuan adalah 10578,1±3542,8 sel/mm3, dengan demikian didapatkan jumlah lekosit setelah perlakuan lebih tinggi dibanding sebelum perlakuan. Namun, uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna antara sebelum dan sesudah perlakuan dengan p=0,134 (p>0,05).
|
||||||||||||||||||||||||||||||
www.m3undip.org |
||||||||||||||||||||||||||||||
Berdiri tahun 2005, dipulikasi oleh: Tim Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang |
||||||||||||||||||||||||||||||