-
   
  Nomor 3  
Juli - Desember 2006
 
 
 
ARTIKEL ASLI
 
Home
Latar Belakang
Redaksi
Pedoman Penulisan
 
PAST ISSUE

M3 Nomor 2

   
  PENGARUH PEMBERIAN KATEKIN TEH HIJAU TERHADAP JUMLAH LEKOSIT DAN NETROFIL
-

Sel-sel darah dapat memperbarui dirinya untuk mengganti sel darah yang sudah rusak, sehingga jumlahnya akan terjaga konstan. Pembentukan sel darah ini dinamakan hematopoesis yang merupakan proses aktif proliferasi dan diferensiasi Hematopoetic Stem Cell (HSC) menjadi sel-sel darah yang dipengaruhi oleh sitokin. Sitokin yang bertugas dalam hematopoesis dinamakan Hematopoetic Growth Factor (HGF), yaitu GM-CSF dan IL-6. Pada mencit yang mengalami radiasi terjadi gangguan kerja HGF yang menyebabkan terjadinya penurunan hematopoesis. Pemberian katekin SSD dapat menjaga keseimbangan GM-CSF dan IL-6, sehingga hematopoesis terstimulasi kembali. Pada mencit yang terinfeksi dibutuhkan lekosit dalam jumlah yang banyak untuk melawan benda asing tersebut, sehingga sistem hematopoesis tubuh mencit terstimulasi. Sedangkan pada individu sehat, jumlah lekosit dan netrofilnya sudah dalam keadaan konstan, yaitu masuk dalam batas normal lekosit 4000-11000 sel/mm3 dan netrofil 60-70 sel/100 lekosit, sehingga tidak diperlukan stimulasi HSC untuk berproliferasi dan berdiferensiasi. Individu dalam keadaan normal tidak membutuhkan peningkatan jumlah lekosit dan netrofil untuk mempertahankan kekebalan tubuhnya.
Sumber tanaman yang berbeda kemungkinan juga dapat mempengaruhi komponen katekin masing-masing jenis tanaman. Hal ini dikarenakan faktor iklim, cuaca, varietas, dan jenis tanah tempat penanaman teh hijau dan tanaman SSD berbeda, sehingga efek yang diberikan juga berbeda.

SIMPULAN

Pemberian katekin teh hijau tidak dapat meningkatkan jumlah lekosit dan netrofil pada individu sehat.

SARAN

Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai pengaruh katekin teh hijau pada individu yang membutuhkan peningkatan jumlah lekosit dan netrofil.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kepada Direktur dan staf laboratorium Bioteknologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, serta seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan artikel ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Posman Sibuea. Minum teh dan khasiatnya bagi kesehatan. [on-line]. 2002 [cited on November 24, 2004]. Available from: http://www.sinarharapan.co.id
2. Fulder S. Khasiat teh hijau. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher; 2004.
3. Kresno SB. Imunologi: Diagnosis dan prosedur laboratorium. 4th ed. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2001.
4. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. 12th ed. Jakarta: EGC; 2002.
5. Baratawidjaja KG. Imunologi dasar. 4th ed. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2000.
6. Susanti Y. Efek teh hijau terhadap respon proliferasi limfosit pada mencit yang diinokulasi L.monocytogenes. Semarang: KTI Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2000
7. Adityono. Efek teh hijau terhadap daya fagositosis makrofag pada mencit yang diinokulasi L.monocytogenes. Semarang: KTI Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2000
8. Johan A, Susilaningsih N, Gunardi. Penelitian in vitro efek polifenol dari teh hijau terhadap mekanisme pertahanan tubuh pada mencit yang diinokulasi L.monocytogenes..[ Laporan Akhir].Semarang: DCRG; 2001
9. Chen YH, Wang DX, Liu P, Chen RY, Chen ML, Cheng IF, et al. Hematopoetic-supportive effect of (2S, 3R)-ent-catechin on marrow-depressed mice. Chin Med J 2005; 118(13):1118-1122

 

 

<<Previous Page

 

 
     
www.m3undip.org
 

Berdiri tahun 2005, dipulikasi oleh: Tim Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang