ANALISIS KINERJA METODE PROMETHEE DAN METODE TOPSIS PADA PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN PENGHARGAAN DESA TERTIB BAYAR PBB-P2 (STUDI KASUS : KABUPATEN SUKOHARJO)

Abstract

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) adalah salah satu sumber pendapatan daerah. PBB-P2 pada awalnya pajak yang administrasinya diatur oleh pemerintah pusat. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, daerah telah diberi kewenangan untuk memungut pajak sehingga PBB-P2 dialihkan menjadi pajak daerah kabupaten/kota. Permasalahan yang dihadapi adalah adanya piutang PBB-P2. Piutang PBB-P2 muncul karena keterlambatan wajib pajak dalam melunasi PBB-P2. Pemerintah daerah berupaya untuk mengurangi jumlah piutang PBB-P2 desa dengan memberikan penghargaan kepada desa yang tertib membayar PBB-P2. Sebelumnya proses penentuan pemberian penghargaan dilakukan dengan menggunakan rumus matematika yag dibuat sendiri oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Badan Pengelola Keuangan (BPK) Kabupaten Sukoharjo. Maka dari itu, diperlukan sistem penentuan kelayakan pemberian penghargaan desa tertib bayar PBB-P2 yang akan menghasilkan rangking desa yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan penghargaan. Sistem yang dibangun menggunakan metode PROMETHEE dan TOPSIS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja metode PROMETHEE dan TOPSIS dari segi accuracy dan waktu eksekusi. Pengumpulan data untuk penelitian ini dengan melakukan wawancara dengan ASN BPK Kabupaten Sukoharjo. Terdapat 3 kriteria untuk menentukan desa yang layak diberi penghargaan yaitu, kecepatan pelunasan, ketetapan, dan jumlah objek pajak. Hasil penelitian menunjukkan nilai accuracy metode PROMETHEE lebih baik dibandingkan metode TOPSIS. Lama waktu eksekusi metode PROMETHEE dan TOPSIS tidak berbeda secara signifikan. Kata Kunci : PBB-P2, PROMETHEE, TOPSIS, accuarcy, waktu eksekusi.