Wahyu Santoso, Odi and Hartuti W, Sri and Nugroho, Satrio (2019) Perencanaan Pasar Ikan Higienis Pantai Nelayan di Gunungkidul. Undergraduate thesis, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
| PDF 115Kb | |
| PDF 214Kb | |
| PDF 1629Kb | |
| PDF 447Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 1914Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 783Kb | ||
| PDF 1023Kb | |
| PDF 826Kb | |
| PDF 201Kb | |
| PDF 236Kb | |
| PDF 559Kb |
Abstract
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu tujuan pariwisata utama yang berada di Pulau Jawa. Keanekaragaman alam dan budaya yang tersebar di provinsi ini menjadi daya tarik wisatawan yang datang, mulai dari wisatawan lokal sampai wisatawan mancanegara. Yogyakarta dikenal akan kekhasan budaya dan tradisi yang masih melekat pada masyarakat di masing-masing daerahnya. Namun, selain wisata budaya, Yogyakarta juga kaya akan wisata alam yang masih belum dikembangkan. Menurut PP Nomor. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025, Daerah Istimewa Yogyakarta masuk dalam daftar 88 Kawasan Strategis Pariwsata Nasional. Tepatnya pada kawasan karst Gunung Kidul dan sekitarnya. Gunungkidul adalah salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta dan telah menjadi primadona baru wisata alam di DIY. Kabupaten Gunungkidul mempunyai beragam potensi perekonomian mulai dari pertanian, perikanan dan peternakan, hutan, flora dan fauna, industri, tambang serta potensi pariwisata. Saptosari, Gunung Kidul selalu identik dengan pegunungan kapur dan kekeringan saat kemarau. Tak banyak yang tahu bahwa kawasan ini memiliki pantai-pantai yang memikat salah satunya adalah Pantai Ngrenehan atau yang terkenal dengan nama Pantai Nelayan. Berlokasi di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, pantai ini menawarkan banyak hal bagi para wisatawan yang datang berkunjung. Selain terkenal dengan keindahan alamnya, pantai Ngrenehan juga terkenal dengan kuliner seafood-nya. Pantai ini merupakan tempat para nelayan menyandarkan perahu- perahunya sehingga banyak perahu-perahu yang berjejer rapi di pinggir pantai. Para nelayan tersebut juga menjual ikan hasil tangkapan mereka di laut di pantai ini sehingga suasana perkampungan nelayan sangat terasa di kawasan ini. Para nelayan menjual ikan- ikan mereka di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang terdapat di pantai Nelayan. Selama ini pasar dalam negeri belum tergarap dengan baik, seperti tercermin dari rendahnya tingkat konsumsi ikan perkapita yang baru mencapai 23 kg/kap/tahun, sementara negara lain seperti Jepang sudah mencapai 110 kg, Korea Selatan 80 kg, Malaysia 45 kg, dan Thailand 35 kg/kap/tahun. (Departemen Kelautan dan Perikanan RI). Hal ini telah menggugah semangat kita untuk lebih mengkonsumsi ikan perkapita sebagaiupaya untuk mningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar lebih sehat, kuat dan cerdas sekaligus dalam rangka pengembangan pasar ikan dalam negeri. Secara makro potensi hasil laut Jawa Tengah sepanjang Kawasan Laut Jawa dan Sumatera Indonesia cukup besar dengan perkiraan sekitar 1.000.000 ton/tahun. Potensi tersebut didukung oleh kapal penangkapan, kapal motor, kapal temple, dan perahu. Produksi perikanan dari hasil tangkapan dilaut pada tahun 2001yang dikelola Tempat Pelelangan Ikan (TPI) mencapai 236,7 ribu ton atau meningkat 61,04% disbanding tahun sebelumnya, sedangkan nilai ekspor perikanan mengalami pengingkatan rata-rata 26,33%. Selain diekspor, hasil perikanan dikonsumsi oleh penduduk, rata-rata konsumsi ikan penduduk Jawa Tengah tahun 2000 tercatat 12,74 kg/perkapita/tahun. (www.jateng.go.id).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 81756 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 27 Oct 2020 14:39 |
Last Modified: | 27 Oct 2020 14:39 |
Repository Staff Only: item control page