City Hotel Bintang 4 di Semarang

Abstract

Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah yang merupakan kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia berperan sebagai penghubung antara dua kota besar yaitu Jakarta dan Surabaya. Mempunyai potensi sebagai pusat ekonomi wisata dan bisnis di Indonesia. Selain itu karena sebagai fasilitas penunjang sehingga memudahkan para wisatawan untuk datang ke Semarang, baik untuk keperluan wisata maupun berbisnis. Setiap tahun arus wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Tengah terus meningkat, begitu pula pergerakan wisatawan nusantara di wilayah Jawa Tengah. Peningkatan ini perlu diimbangi dengan penyediaan kamar hotel maupun akomodasi lainnya sehingga tidak menimbulkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran atas kamar/akomodasi tersebut. Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah pada November 2017 tercatat sebanyak 3.076 kunjungan, mengalami kenaikan sebesar 11,85 persen dibandingkan bulan Oktober 2017 yang tercatat sebanyak 2.750 kunjungan. Selain itu, TPK (Tingkat Penghunian Kamar) tertinggi adalah hotel bintang empat dengan angka sebesar 61,81 persen. Angka ini juga meningkat dibandingkan dengan TPK sebelumnya pada tahun 2015 yang hanya sebesar 44.54 persen. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031, terdapat program peningkatan pada kawasan perdagangan dan jasa berupa meningkatkan jasa pameran (exhibition center) dan jasa pertemuan (convention center) serta meningkatkan dan mengarahkan pengembangan jasa penginapan di pusat kota dan pusat BWK. Sehingga, dari rencana dan mengatasi permasalahan diatas dapat direncanakan pembangunan bangunan hotel bintang empat yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung hotel yang berada di dekat area jasa pameran dan jasa pertemuan. Bangunan hotel pada area tersebut bertujuan untuk menyediakan akomodasi berupa penginapan untuk pengunjung jasa pameran dan jasa pertemuan di kota Semarang.