“GELANGGANG REMAJA JAKARTA SELATAN – BULUNGAN SEBAGAI TAMAN KOTA”

Abstract

Pergeseran pengertian publik seharusnya menjadi pertimbangan dalam memutuskan perwujudan suatu ruang publik. Pada kasus Gelanggang Remaja Jakarta Selatan - Bulungan yang direncanakan oleh pemerintah setempat sebagai ruang publik pada kenyataannya tidak dapat menunjukkan hakikatnya sebagai ruang publik dengan baik. Penguasaan zona oleh sekelompok golongan menunjukkan terjadinya okupansi privat diatas lahan milik “publik”. Perancangan ini dimulai dengan mengkaji pola ruang yang berkembang pada taman-taman publik guna memahami hubungan antara subjek dan objek publik. Tipologi taman publik dipilih karena merupakan tipologi yang paling sesuai untuk gelanggang remaja yang tidak memiliki regulasi yang pasti. Terdapat tiga poin utama untuk mewujudkan ruang publik gelanggang remaja dengan tipologi taman publik ini, yaitu : 1. Subjek Publik Modern, 2. Hakikat Ruang Publik, dan 3. Ruang yang Hidup.