Pengaruh Self Management Programe (SMP) Terhadap Diabetes-Related Distress (DRD) dan Kadar Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Melitus (DM)

Abstract

Diabetes-related distress (DRD)sebagai salah satu masalah pasien DM. DRD yang dialami meliputi stres, depresi, kontrol kadar glukosa darah, ketidakmampuan melaksanakan program pengobatan, kekhawatiran terkait komitmen mengunjungi pelayanan kesehatan.DRD dapat meningkatkan kadar glukosa darah.DRD dapat diatasi salah satunya dengan SMP. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh self management programe terhadap diabetes-related distress dan kadar glukosa darah pada pasien DM. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment, pre post test with control group. Sampel penelitian ini berjumlah 68 orangdengan 34 orang sebagai kelompok intervensi yang mendapat self management programe dan 34 orang sebagai kelompok kontrol yang mendapat obat diabetik. Sampel diambil dengan caraconsecutive sampling. Kriteria inklusi penelitian ini yaitu pasien DM dengan usia ≥ 18 th, mengalami distress sedang, tidak buta huruf, tidak terdapat komplikasi katarak dan pembuluh darah retina rapuh, mengalami hiperglikemia. Self management programe dilakukan selama empat sesi. Setiap sesi dilakukan selama 30 menit selama 4 hari dan dilakukan post test pada saat pasien kontrol. Data dianalisa menggunakan McNemar. Hasil penelitian menunjukkan diabetes-related distresspada kelompok intervensi mengalami penurunan dari skala sedang menjadi ringan, dan kadar glukosa darah dari hasil ukur > 200 mg/dL menurun menjadi < 200 mg/dL. Hasil uji statistik pada kelompok intervensi mendapatkan nilai p = 0.004 (p < 0,05) untuk skala diabetes-related distress, dan p = 0.041 (p < 0,05) untuk kadar glukosa darah. Artinya ada pengaruh yang signifikan self management programe terhadap diabetes-related distress dan kadar glukosa darah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah self management programe dapat menurunkan diabetes-related distress dan kadar glukosa darah pasien DM.