KEMAUAN MEMBAYAR MASYARAKAT UNTUK PENGURANGAN EMISI GAS RUMAH KACA DAN PENINGKATAN KUALITAS UDARA DI KOTA YOGYAKARTA

Abstract

Komitmen nasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% pada tahun 2030 harus didukung setiap pemerintah daerah, termasuk Kota Yogyakarta. Lokasi yang strategis di jalur lintas selatan dan tengah Pulau Jawa menjadikannya sebagai penyumbang emisi GRK yang cukup penting, khususnya dari transportasi. Upaya untuk mengurangi emisi GRK memerlukan biaya besar sehingga setiap individu sepatutnya turut andil. Penelitian telah dilakukan untuk menentukan kemauan membayar masyarakat (Willingnes to Pay-WTP) dalam upaya pengurangan emisi GRK dan peningkatan kualitas udara di Kota Yogyakarta. Contingent Valuation Method (CVM) digunakan untuk mencapai tujuan ini. Wawancara dilakukan terhadap 270 responden. Selain usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pendapatan, juga digunakan penilaian terhadap kualitas lingkungan dan permasalahan lingkungan, kepuasan hidup, dan pemahaman tentang GRK-pencemaran udara-perubahan iklim sebagai variabel dalam menentukan kemauan membayar. Sebuah model dibuat untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi WTP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan, pendapatan, kepuasan hidup, dan pemahaman tentang GRK-pencemaran udara-perubahan iklim berpengaruh signifikan dan positif terhadap WTP. Rata-rata WTP masyarakat adalah Rp11.000 dan total WTP mencapai Rp4.650.052.000 dalam satu tahun. Mekanisme iuran yang dipilih masyarakat untuk mendukung upaya pengurangan emisi GRK dan peningkatan kualitas udara di Kota Yogyakarta adalah dengan memasukkannya ke dalam nilai pajak kendaraan bermotor (58%), retribusi tiket wisata (22%), rekening listrik/air (11%), retribusi parkir kendaraan bermotor (8%), dan/atau tiket angkutan umum (1%). Kata kunci: CVM, GRK, udara, WTP, Yogyakarta. Indonesian’s national commitment to reduce greenhouse gas (GHG) emissions by 29% by 2030 must be supported by every local government, including Yogyakarta City. The strategic location in the southern and central road of Java Island makes it a significant contributor of GHG emissions, especially from transportation. Efforts to reduce GHG emissions is costly so that each individual should contribute. Research has been conducted to determine public’s willingness to pay (WTP) in reducing GHG emissions and improving air quality in Yogyakarta City. The Contingent Valuation Method (CVM) was used to achieve this goal. Interviews were conducted on 270 respondents. In addition to age, gender, education, and income, an assessment of environmental quality and environmental problems, life satisfaction, and understanding of GHG-air pollution-climate change were used as variables in determining WTP. A model was constructed to find out the factors that influence public’s WTP. The results indicated that education, income, life satisfaction, and understanding of GHG-air pollution-climate change had a significant and positive effect on public’s WTP. The average WTP was IDR 11,000 and the total WTP was IDR 4,650,052,000 in one year. The public’s contribution can be withdrawn by included it in the value of motor vehicle tax (58%), tourist ticket (22%), electricity/water accounts (11%), motor vehicle parking fees (8%), and/or public transport tickets (1%). Keyword: air, CVM, GHG, WTP, Yogyakarta