Arlini , Agestia Pangestika (2017) MEMAHAMI KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN GURU DALAM MEMBANGUN KETERAMPILAN SOSIAL (SOCIAL SKILLS) PADA ANAK AUTIS. Undergraduate thesis, Faculty of Social and Political Science.
| PDF - Published Version 254Kb | |
| PDF - Published Version 282Kb | |
| PDF - Published Version 181Kb | |
| PDF - Published Version 329Kb | |
| PDF - Published Version 253Kb | |
| PDF - Published Version 199Kb |
Abstract
Autisme merupakan gangguan perkembangan yang ditandai dengan gangguan dalam komunikasi dan interaksi sosial yang terbatas. Keterbatasan ini membuat pentingnya peran orang tua dan guru dalam membangun keterampilan sosial pada anak autis untuk membantu mereka dalam melakukan interaksi dengan orang lain dan mengatur dirinya dalam situasi sosial tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh orang tua dan guru dalam proses membangun keterampilan sosial anak autis dengan menggunakan Teori Interaksi Simbolik (George Herbert Mead) yang menjelaskan bahwa perilaku dapat dibentuk melalui interaksi, dan Teori Belajar Sosial (Albert Bandura) yang menjelaskan bahwa seseorang dapat membentuk perilaku berdasarkan hasil pengamatan. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif dan pendekatan fenomenologi, narasumber penelitian adalah orang tua yang memiliki anak autis sebanyak tiga informan, dan guru yang khusus mengampu siswa autis sebanyak dua informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh orang tua dan guru terhadap anak autis dibangun melalui kedekatan yang diperoleh dari keterbukaan, perhatian, empati, kesetaraan dan sikap mendukung saat berkomunikasi, kedekatan ini digunakan untuk membangun keterampilan sosial melalui persuasi interpersonal pada anak autis. Selain kedekatan, pemahaman orang tua dan guru terhadap pesan verbal dan nonverbal pada anak autis menjadi sangat penting karena akan membantu proses komunikasi antara orang tua, guru dan anak autis. Kemudian kepercayaan orang tua dan guru terhadap kemampuan anak autis menjadi salah satu faktor yang mendorong pengembangan keterampilan sosial, karena anak autis akan lebih leluasa untuk mengembangkan perilaku sesuai kemampuan yang dimiliki. Adanya penghargaan dan penilaian positif terhadap anak autis juga memberikan motivasi dan rasa percaya diri untuk membentuk perilaku positif, sedangkan hukuman akan memberikan pemahaman bahwa perilaku yang negatif harus dihindari. Maka dari itu, orang tua dan guru sebaiknya memiliki komitmen dalam mendidik anak autis dengan memberikan contoh perilaku positif dan mempraktikannya bersama agar lebih mudah diamati dan dilakukan oleh anak autis, karena orang tua dan guru memiliki peran penting untuk memberikan kesadaran tentang norma sosial di masyarakat yang didapatkan melalui pembentukan keterampilan sosial pada anak autis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication |
ID Code: | 75814 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 26 Aug 2019 11:09 |
Last Modified: | 26 Aug 2019 11:09 |
Repository Staff Only: item control page