ANALISIS COLLABORATIVE OFFICE SPACE DALAM UPAYA PENINGKATAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI BUSINESS DEVELOPMENT RUMAH SAKIT SILOAM TB SIMATUPANG JAKARTA

Abstract

Rumah Sakit Siloam merupakan perusahaan penyedia jasa kesehatan yang berada di bawah naungan Lippo Group. Salah satu cabang yang dimiliki Rumah Sakit Siloam berada di Jalan TB Simatupang Jakarta Selatan. Pada divisi business development Rumah Sakit Siloam TB Simatupang Jakarta Selatan diketahui terdapat masalah kepuasan kerja karyawan dilihat dari tingkat absensi yang relatif menurun selama beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh collaborative office space, yang terdiri dari aspek tangible dan intangible, terhadap kepuasan kerja karyawan pada divisi business development Rumah Sakit Siloam TB Simatupang.Tipe penelitian yang digunakan adalah explanatory research, dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala semantic differential. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, koefisien korelasi (R), uji regresi, koefisien determinasi (R2), signifikansi uji t dan uji F dengan aplikasi SPSS 16.0 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek tangible dan intangible pada collaborative office space memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan divisi business development Rumah Sakit Siloam TB Simatupang Jakarta. Dua variabel tersebut diuji secara bertahap maupun bersama-sama menunjukkan hasil bahwa variabel aspek tangible (0,468) dan aspek intangible (0,403) memiliki cukup kuat terhadap kepuasan kerja karyawan divisi business development Rumah Sakit Siloam TB Simatupang Jakarta. Besarnya sumbangan yang dimiliki oleh variabel aspek tangible pada collaborative office space dari pada yang dimiliki aspek intangible pada collaborative office space. Nilai koefisien determinasi (R2) untuk variabel aspek tangible pada collaborative office space sebesar 21,9% dan aspek intangible pada collaborative office space sebesar 16,2%. Saran yang diberikan adalah perusahaan untuk kembali meninjau penggunaan collaborative office space sebagai pilihan desain kerja dalam menunjang kepuasan kerja karyawan. Perusahaan juga disarankan untuk meneliti variabel lainnya yang dapat menunjang kepuasan kerja karyawan dengan lebih signifikan.