Memahami Fenomena Cyberbullying yang Dilakukan User Terhadap Selebriti

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan seseorang melakukan cyberbullying kepada selebriti dan untuk menggambarkan bentuk-bentuk dari cyberbullying itu sendiri. Selain itu, juga untuk mengetahui pandangan selebriti tentang cyberbullying dan untuk mengetahui respon yang diberikan selebriti. Hal ini dilatarbelakangi maraknya cyberbullying yang dilakukan user terhadap kalangan selebriti di sosial media. Cyberbullying secara umum diartikan sebagai tindakan intimidasi atau kekerasan verbal yang dilakukan pelaku melalui internet atau jejaring sosial. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Dengan pendekatan fenomenologi, penelitian ini berusaha memahami sebuah fenomena cyberbullying melalui sudut pandang pelaku dan korban. Subjek penelitian ini terdiri dari enam informan yang terbagi menjadi empat pelaku dan dua korban dengan melakukan wawancara mendalam. Hasil temuan penelitian ini dilihat dari dari sudut pandang pelaku dan selebriti sebagai korban. Kesimpulannya adalah bahwa cyberbullying itu didasarkan pada kecemburuan sosial ekonomi, ketiadaan aktivitas, untuk membenarkan suatu keadaan tertentu dan untuk bahan candaan atau humor. Peneliti menyimpulkan bahwa adanya sosial media terutama akun palsu membuat pelaku memberanikan diri untuk melakukan cyberbullying dan cyberbullying dianggap sebagai tindakan bersama. Selanjutnya, menunjukkan bahwa resiko hukum dapat membatasi terjadinya cyberbullying, namun ada rasionalisasi pelaku untuk terus melakukan cyberbullying. Dan temuan terakhir dari sudut pandang pelaku menunjukkan bahwa tindakan cyberbullying dapat memunculkan balasan-balasan dari korban kepada pelaku. Dari sudut pandang selebriti, peneliti menemukan bahwa terjadinya cyberbullying itu didorong adanya teknologi. Selain itu, cyberbullying juga berpengaruh pada mental selebriti dan menjadi momok yang menyeramkan. Lebih lanjut, penelitian ini juga menemukan bahwa selebriti menunjukkan sikap apatis dan self evaluation sebagai salah satu tindakan untuk melindungi selebriti dari cyberbullying. Terakhir, cyberbullying sebagai siklus sirkular, dalam artian, selebriti mengalami cyberbullying juga melakukan cyberbullying.