SELF ESTEEM DAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA LSL(LAKI-LAKI SEKS DENGAN LAKI-LAKI) DI KOTA SEMARANG

Brugman, Sanya Gabriella and SUHARTO, SUHARTO and NUGRAHENI, ARWINDA (2019) SELF ESTEEM DAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA LSL(LAKI-LAKI SEKS DENGAN LAKI-LAKI) DI KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine.

[img]
Preview
PDF
224Kb
[img]
Preview
PDF
123Kb
[img]
Preview
PDF
288Kb
[img]
Preview
PDF
880Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

243Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

117Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

7Mb

Abstract

Latar Belakang : Perilaku seksual berisiko sering ditemukan pada kelompok LSL dan populasi LSL di Kota Semarang meningkat. Tingkat self esteem merupakan salah satu faktor penyebab perilaku seksual berisiko dan belum banyak diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self esteem dan perilaku seksual berisiko pada LSL di Kota Semarang. Metode Penelitian : Analitik observasional dengan desain cross sectional dilakukan di Kota Semarang bulan Juni – Agustus 2018, jumlah sampel 78 orang dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Variabel penelitian yang diteliti adalah lama menjadi LSL, self esteem, pengetahuan mengenai pencegahan PMS, social support dan social disapproval, akses dan ketersediaan layanan kesehatan, serta akses dan ketersediaan APD dalam berhubungan seksual. Instrumen penelitian menggunakan self registered kuesioner, data dianalisis menggunakan Chi square dan regresi logistic. Hasil : Analisis statistik bivariate diperoleh lama menjadi LSL (p= 0,034, 95% CI= 1,066-76,017, PR=9,000 ), social support atau social disapproval (p= 0,039, 95% CI= 0,052-0,927, PR= 0,219 ), akses ke layanan kesehatan (p= 0,030, 95% CI= 1,313- 25,711 , PR= 5,810), memiliki hubungan signifikan terhadap perilaku seksual berisiko. Faktor usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, tingkat self esteem, tingkat pengetahuan, tersedianya layanan kesehatan, tersedianya APD, akses ke APD tidak memiliki hubungan signifikan terhadap perilaku seksual berisiko. Analisis statistik multivariat diperoleh faktor yang paling dominan yaitu pendidikan (p= 0,047, 95% CI= 0,013-0,972, OR= 0,114), lama menjadi LSL (p= 0,022, 95% CI= 1,498-193,784, OR= 17,038), dan social support atau social disapproval (p= 0,011, 95% CI= 0,012- 0,565, OR= 0,083). Kesimpulan :Faktor lama menjadi LSL, social support atau social disapproval, dan akses ke layanan kesehatan memiliki hubungan signifikan dengan perilaku seksual berisiko. Faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku seksual berisiko adalah pendidikan, lama menjadi LSL dan social support atau social disapproval. Kata kunci: LSL, self esteem, perilaku seksual berisiko, pendidikan, lama menjadi LSL, social support atau social disapproval.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:72297
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:03 May 2019 11:24
Last Modified:03 May 2019 11:24

Repository Staff Only: item control page