Gedung Olahraga dan Ruang Serbaguna di Lahan Terbatas Dalam Lingkungan Berkepadatan Tinggi, Pasar Minggu, DKI Jakarta

Abstract

Sesuai dengan peraturan yang ada pada UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pengembangan lingkungan hunian perkotaan, termasuk menyediakan prasarana, sarana, dan utilitas umum. Namun, meskipun fasos selalu dibutuhkan oleh masyarakat, penyediaan fasilitas yang baik kadang dihadapkan dengan permasalahan yang cukup kompleks. Pada kasus Kota Jakarta, luas lahan yang terbangun mengalami peningkatan yang sangat signifikan dalam waktu kurang dari limapuluh tahun terakhir. Sebagai studi kasus, kita bisa melihat betapa padatnya penduduk dari salah satu wilayah di Jakarta Selatan, misalnya pada Kecamatan Pasar Minggu. Keterbatasan akan lahan kosong di Jakarta ini akhirnya mendorong terjadinya fenomena di mana dua jenis fasilitas terpaksa dibangun di satu tapak yang sama meskipun tipologinya berbeda. Berdasarkan latarbelakang demikian, maka tugas akhir ini merupakan sebuah studi kasus dari fenomena tersebut. Adapun rancangan yang akan dibuat adalah sebuah rancangan yang menggunakan kondisi kasus yang sama dengan gedung eksisting yang saat ini sudah ada. Studi kasus gedung olahraga dan ruang serbaguna Pasar Minggu ini diambil mengingat besarnya antusiasme masyarakat dalam menggunakan gedung ini. Namun, meskipun minat masyarakat dalam menggunakan gedung ini sangat tinggi, penumpukan gedung olahraga dan ruang serbaguna secara vertikal di gedung ini memunculkan permasalahan. Seluruh masalah tersebut menuntut adanya pendekatan lain dalam merancang gedung ini agar tidak sekedar menumpuk kedua ruang tersebut secara vertikal.