ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA TEMPE KEDELAI DI KABUPATEN KLATEN

ANGGRAINI, Prastiwi Dewi and Prasetyo, Edy and SETIAWAN, Bambang Mulyatno (2017) ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA TEMPE KEDELAI DI KABUPATEN KLATEN. Masters thesis, FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF
299Kb
[img]
Preview
PDF
110Kb
[img]
Preview
PDF
395Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

338Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

831Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

484Kb
[img]
Preview
PDF
1850Kb

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: a) pengaruh faktor-faktor produksi terhadap produksi tempe kedelai di Kabupaten Klaten; (b) tingkat skala usaha (return to scale) industri tempe; c) efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi; dan d) pendapatan pengrajin tempe. Penelitian dilakukan di Kabupaten Klaten dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian dipilih secara purpossive, yaitu Kecamatan Pedan, Karangdowo, dan Kebonarum, dengan pertimbangan kecamatan ini merupakan sentra industri rumah tangga tempe bungkus daun. Penentuan sampel dilakukan secara purpossive, dengan kriteria responden adalah pengrajin tempe yang produknya dibungkus daun pisang dan penggunaan kedelai sebagai bahan baku antara 10-100 kg per proses produksi. Jumlah responden diperoleh 51 pengrajin tempe. Faktorfaktor yang diduga berpengaruh terhadap fungsi produksi adalah jumlah kedelai, jumlah ragi, jumlah pembungkus daun, jumlah kayu bakar, dan jumlah tenaga kerja. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan model fungsi produksi Cobb-Douglas menggunakan program SPSS 16. Analisis pendapatan menggunakan pendekatan R/C ratio dan profitabilitas Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi tempe adalah kedelai, ragi, dan pembungkus daun. Industri tempe di Kabupaten Klaten berada pada kondisi decreasing return to scale. Pada kondisi ini, pengrajin tempe masih dapat meningkatkan output, walaupun dengan persentase kenaikan yang lebih kecil dari kenaikan jumlah faktor produksi yang digunakan. Hasil analisis efisiensi ekonomi menunjukkan bahwa industri tempe bungkus daun di Kabupaten Klaten belum mencapai efisiensi ekonomi dalam penggunaan faktor-faktor produksinya. Berdasarkan elastisitas produksinya, proporsi penggunaan kedelai, ragi, pembungkus daun, kayu bakar sudah efisien secara teknis, namun tenaga kerja tidak efisien secara teknis. Berdasarkan rasio NPMxi/Pxi, alokasi input kedelai, ragi, pembungkus daun, kayu bakar, dan tenaga kerja belum mencapai efisiensi harga. Rasio NPMxi/Pxi input kedelai dan ragi lebih dari satu yang berarti penggunaannya tidak efisien sehingga jumlahnya perlu ditambah untuk mencapai keuntungan maksimal. Rasio NPMxi/Pxi untuk faktor produksi pembungkus daun, kayu bakar, dan tenaga kerja nilainya kurang dari satu yang berarti penggunaannya belum efisien sehingga, sehingga keuntungan maksimal dapat dicapai jika jumlah pembungkus daun, kayu bakar, dan tenaga kerja dikurangi. vi Hasil analisis R/C ratio dan profitabilitas menunjukkan bahwa industri tempe di Kabupaten Klaten layak dijalankan dan memberikan keuntungan bagi pengrajin tempe. Nilai R/C ratio atas biaya tunai maupun nilai R/C ratio atas biaya total adalah sebesar 1,36 dan 1,23. Profitabilitas pengrajin tempe sebesar 23,22% lebih tinggi dari suku bunga deposito Bank BRI tahun 2017 sebesar 5,5%. Rata-rata pendapatan pengrajin tempe atas biaya tunai adalah sebesar Rp. 3.242.721,36 per bulan. Adapun pendapatan atas biaya total sebesar per bulan sebesar Rp. 2.296.689,11.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Agribusiness
ID Code:60129
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:30 May 2018 10:56
Last Modified:30 May 2018 10:56

Repository Staff Only: item control page