Gedung Rektorat Universitas Soerjo Ngawi Jawa Timur

Abstract

Menurut laman resmi Kabupaten Ngawi, Kabupaten Ngawi merupakan bagian dari Karisidenan Madiun Provinsi Jawa Timur yang miliki luas lahan terbesar dibanding kabupaten lain seperti Madiun, Ponorogo, Pacitan, dan Magetan. Kabupaten Ngawi memilik jumlah penduduk sebesar 994.393 Jiwa. Pada bidang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajad, Kabupaten Ngawi memiliki jumlah mencapai 25 sekolah. Setiap tahun lulusan SMA sederjad mencapai kurang lebih 9000 siswa, sebagian besar dari siswa tersebut meneruskan seolah di perguruan tinggi di seluruh penjuru negeri. Namun tidak sedikit juga yang tetap bersekolah di perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Ngawi. Kabupaten Ngawi memilik 6 perguruan tinggi, salah satunya adalah Universitas Soerjo. Jumlah peserta didik Universitas Soerjo pada setiap tahun mengalami kenaikan yang cukup signifikan menurut data administratif kampus. Saat ini Universitas Soerjo Ngawi mempunyai 5 fakultas dan 6 program studi. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan Universitas, meliputi beberapa aspek yaitu aspek penyelenggaran pendidikan, penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, aspek manajemen dalam bidang sumber daya manusia, keuangan, pengembangan kampus, administrasi akademik, pengembangan perpustakaan, dan lain-lain, aspek keorganisasian, dan aspek jaringan kerja sama. Salah satu urgensitas pada pengembangan ini adalah Gedung Rekorat yang mana Gedung rektorat merupakan salah satu tempat yang paling penting dalam sebuah perguruan tinggi. Gedung rektorat selain digunakan sebagai tempat kerja Rektor beserta jajarannya, juga digunakan sebagai tempat pengurusan administrasi mahasiswa. Gedung rektorat juga menjadi simbol kebanggaan bagi civitas perguruan tinggi. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian Rektorat, fungsi, struktur organisasi perguruan tinggi, dan sarana penunjangnya, serta dilakukan studi banding pada beberapa Gedung Rektorat universitas lainnya yang dianggap sesuai kalsifikasi bangunan yang akan di bangun. Kemudian dilakukan pula peninjauan lokasi pembangunan. Pendekatan arsitektural dilakukan dengan konsep Futuristik yang disesuaikan fungsi bangunan, yaitu bangunan perkantoran pada lingkungan pendidikan. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan konstektual. Pemilihan tapak berdasarkan data eksisting yang ada, yang di peroleh dari bagian Aset Universitas Soerjo.