GEDUNG PERTUNJUKAN WAYANG ORANG DI TBRS SEMARANG

RAHMAN HAKIM , ARIF and MALIK, ABDUL and INDARTO, EDDY (2017) GEDUNG PERTUNJUKAN WAYANG ORANG DI TBRS SEMARANG. Undergraduate thesis, universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF
221Kb
[img]
Preview
PDF
378Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

3713Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2115Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

955Kb
[img]
Preview
PDF
339Kb
[img]
Preview
PDF
371Kb
[img]
Preview
PDF
5Mb
[img]
Preview
PDF
2361Kb
[img]
Preview
PDF
5Mb

Abstract

Wayang Orang Ngesti Pandowo merupakan satu dari 3 Kelompok Wayang Orang di Indonesia. Ngesti Pandowo sendiri didirikan pada tahun 1937 oleh lima orang tokoh. Kelima tokoh tersebut antara lain: Sastro Sabdo, Sastro Sudirdjo, Kartodiwiryo, Narto Sabdo, Darso Sabdo, dan dibantu Kusni. Diera 1950an, Ngesti Pandowo menetap di Gedung GRIS Semarang. Oleh Ngesti Pandowo, gedung ini dianggap sebagai gedung yang representatif dalam melakukan pertunjukan Wayang Orang. Namun, pada tahun 1994 gedung GRIS “dipindah tangkan” oleh pemerintah ke pihak ketiga. Kini gedung tersebut sudah berubah menjadi bangunan gedung Mall Paragon. Semenjak itu, sebagai kompensasi, Pemerintah memberikan kesempatan kepada Ngesti Pandowo untuk menggunakan sebuah gedung di TBRS yang bernama Gedung Ki Narto Sabdo sebagai ganti dari gedung GRIS yang lama. Ngesti Pandowo diberi hak mengadakan pementasan di Gedung Ki Narto Sabdo tersebut selama tiga hari dalam seminggu yaitu kamis, jumat, dan sabtu. Sisanya, senin dan digunakan oleh Dekase untuk latihan tari, selasa digunakan untuk latihan karawitan serta rabu untuk latihan teater lingkar. Bagi Ngesti Pandowo sendiri, gedung Ki Narto Sabdo mereka anggap belum layak untuk melakukan pementasan seni Wayang Orang karena pada saat gedung ini didesain tidak melibatkan user, sehingga akhirnya userlah yang mengikuti ruangan-ruangan yang ada. Tata akustik, tata cahaya, dan penempatan ruang belum begitu maksimal sebagaimana halnya Gedung Pertunjukan yang didesain khusus untuk pertunjukan wayang Orang Sriwedari di Solo. Untuk itu, sebagai satu dari 3 Komunitas Wayang Orang di Indonesia, sudah selayaknya Ngesti Pandowo dibangunkan Gedung Pertunjukan Khusus yang representatif bagi mereka melakukan pertunjukan Wayang Orang

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:56182
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:20 Sep 2017 08:01
Last Modified:20 Sep 2017 08:01

Repository Staff Only: item control page