PENGARUH FREKUENSI SARAPAN TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH PADA REMAJA USIA SEKOLAH

Abstract

Latar Belakang: Kegemukan dan obesitas pada remaja meningkatkan risiko timbulnya penyakit dan penurunan kualitas hidup. Penelitian telah menemukan bahwa frekuensi sarapan berpengaruh terhadap Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuan: Menganalisis pengaruh frekuensi sarapan terhadap IMT pada remaja usia sekolah dan menganalisis hubungan frekuensi sarapan yang lebih rendah dengan IMT yang lebih tinggi. Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional pada periode Maret – Mei 2016 di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Semarang. Subjek adalah 68 orang siswa dan siswi kelas sepuluh yang dibagi ke dalam empat kelompok frekuensi sarapan dan diukur IMT-nya. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling dan data diambil dengan food record. Analisis data menggunakan uji Chi-square yang dilanjutkan dengan penggabungan kelompok dan uji Fisher’s exact untuk data yang tidak memenuhi syarat. Hasil: Analisis deskriptif menunjukkan IMT kurus hanya terdapat pada kelompok frekuensi sarapan tertinggi sedangkan IMT normal dan gemuk terdapat pada semua kelompok. Analisis statistic menunjukkan tidak ada perbedaan IMT yang signifikan antar kelompok dengan frekuensi sarapan yang berbeda (p=0.146). Simpulan: Frekuensi sarapan tidak berpengaruh secara bermakna terhadap IMT remaja usia sekolah. Frekuensi sarapan yang lebih rendah tidak berhubungan dengan IMT yang lebih tinggi. Kata kunci: sarapan, Indeks Massa Tubuh