Gelanggang Renang Tertutup di Medan

Abstract

Provinsi Sumatera Utara memiliki potensi atlet-atlet renang yang cukup handal, dengan segudang prestasi baik nasional maupun kancah internasional, hal ini juga diamini oleh Ketua Umum PB PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Sandiaga Salahuddin Uno yang menyebut Sumatera Utara sebagai lumbung tempat atlet berprestasi. Namun, hal ini tidak dibarengi dengan minimnya fasilitas pelatihan atlet renang yang memadai dan terpadu yang dikelola oleh pemerintah, dimana selama ini atlet-atlet renang Sumatera Utara berlatih dan bertumpu pada fasilitas-fasilitas seadanya milik klub renang terutama di Medan. Oleh karena itu sejalan dengan rencana pemerintah Kota Medan yang akan membangun Kawasan Sport Center di lahan 25 hektar dimana salah satunya fasilitas Gelanggang Renang di Kawasan Pancing, Medan Tembung dimana hal ini berbarengan dengan pengajuan diri Provinsi Sumatera Utara sebagai tuan rumah untuk perhelatan PON (Pekan Olahraga Nasional) di tahun 2024.. Gelanggang Renang akan dibangun pada tapak dengan luas 40.209 m² yang berada di Kawasan Sport Center Medan serta terkoneksi dengan fasilitas olahraga lainnya, yang dapat diakses melalui Jalan Pasar VI, dengan banyaknya pilihan moda transportasi umum untuk mencapai tapak. Gelanggang Renang yang akan dibangun menerapkan penekanan desain Hi-tech Architecture dan masuk kategori Tipe A sehingga mampu menampung 3.500 lebih penonton dengan fasilitas utama tentunya kolam renang 50 m, kolam loncat indah, dan kolam latihan. Selain itu diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan atlet, klub-klub PRSI, dan pengelola, juga mampu menyediakan fasilitas penunjang lainnya.