SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TATA BOGA

Abstract

Menurut data BPS kota Semarang (2015), pada tahun 2010 hingga 2014 ditemukan bahwa rata-rata anak usia sekolah 15-19 tahun mereka yang belum tertampung di Sekolah Menengah lebih besar dibanding dengan mereka yang sudah tertampung. Rasio paling ironis terjadi pada tahun 2010 yakni 6:5. Dengan perkembangan penduduk kota Semarang yang makin padat tentunya harus diikuti dengan pertambahan jumlah sekolah. Namun hal ini belum sepenuhnya tercukupi pada jenjang sekolah menengah yang dapat menampung jumlah penduduk sesuai dengan usia sekolahnya. Perhitungan kebutuhan Sekolah Menengah di kota Semarang (2015) ditentukan menurut kelompok usia anak sekolah 15-19 tahun dan menurut standar perkotaan (SNI-03-1733-1989). Ternyata di Semarang masih dibutuhkan banyak Sekolah Menengah seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Banyaknya sentra ekonomi di kota Semarang, bisnis kuliner menjadi salah satu bidang yang menjanjikan. Dengan adanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga di Semarang diharapkan dapat mencetak generasi yang berkompeten di bidang olah makanan dan minuman seperti yang dibutuhkan di dunia perhotelan, restoran, serta Rumah Sakit. Kelebihan dari lembaga sekolah formal seperti SMK adalah prestasi berupa ijazah sebagai awalan langkah ke dunia kerja. SMK Tata Boga merupakan bentuk dari sekolah vokasi formal dengan batasan usia bagi peserta didiknya. Mereka dapat bekerja langsung sesuai dengan keahlian yang ditempuh. Kata Kunci : Sekolah vokasi, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga, kota Semarang