PERANAN PENAMBANGAN MINYAK TRADISIONAL DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA (Studi Kasus Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora)

DWIYANTO, ARIF (2007) PERANAN PENAMBANGAN MINYAK TRADISIONAL DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA (Studi Kasus Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora). Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
28Kb

Official URL: http://mpwk.undip.ac.id

Abstract

ABSTRAK Di Indonesia ada 4.000-an sumur minyak tua yang tidak dieksploitasi lagi oleh Pertamina karena tidak ekonomis. Sebagian sumur tua ini dieksploitasi dengan cara tradisional, salah satunya di Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora. Kegiatan yang masih berada dalam lingkungan penambangan aktif Pertamina ini dimulai sejak 1998. Adanya penambangan minyak tradisional telah memberikan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pendapatan sebagian penduduk, tetapi belum secara nyata memberikan peranan terhadap pembiayaan pembangunan desa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan penambangan minyak tradisional terhadap pembangunan masyarakat desa dengan menggunakan metode kualitatif sebagai induk dan kuantitatif sebagai pendukung. Pemilihan metode ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan sasaran dan situasi penelitian bukan ditarik dari komitmen metodologis ataupun filsafati. Analisis dilakukan terhadap aktivitas, pelaku dan ruang dalam kerangka pembangunan desa yang berorientasi pada masyarakatnya atau people centered development yang melihat peranan penambangan minyak terhadap human growth, equity, welfare dan sustainability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambangan minyak tradisional telah memberikan pengetahuan tentang pola budaya gotong royong yang ada di masyarakat dapat diterapkan untuk mensiasati permasalahan inherent dari penambangan yaitu: high cost, high risk dan high technology. Adanya penambangan minyak tradisional telah meningkatkan pendapatan, mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta telah menciptakan sistem jaring pengaman sosial dan asuransi terhadap anggota. Tingkat HDI kelompok penambang relatif lebih tinggi dari warga biasa yang tidak menjadi anggota penambang. Tetapi pembagian pendapatan tidaklah cukup merata antara anggota dengan operator karena tingkat pendapatan dipengaruhi faktor produktivitas sumur, jumlah sumur, dan jumlah anggota kelompok. Dampak penambangan minyak tradisional mampu menurunkan tingkat pencurian kayu jati. Karena sebagian besar pelakunya terserap dalam sektor penambangan minyak tradisional yang mampu menghasilkan upah sebesar Rp. 200 juta setiap bulan yang berpotensi membantu pembiayaan pembangunan desa yang selama ini masih bertumpu pada anggaran pemerintah kabupaten. Untuk meningkatkan peranan penambangan minyak tradisional dalam pembangunan masyarakat desa khususnya dalam pembiayaan pembangunan maka perlu penyadaran masyarakat akan tanggung jawab bersama dalam pembangunan dan memancing swadaya masyarakat dengan pemberian dana stimulan baik dari pemerintah, Pertamina maupun Kokaptraya. Selain itu harus didukung dengan regulasi pembagian pajak penghasilan minyak hingga ke tingkat desa dan penetapan harga upah minimal penambangan minyak secara tradisional, sehingga dapat dicapai charity yang sama dengan BLT yang besarnya Rp. 300.000 per KK. Kata kunci: peranan, penambangan minyak tradisional, pembangunan desa, pembangunan masyarakat desa

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:peranan, penambangan minyak tradisional, pembangunan desa, pembangunan masyarakat desa. role, traditional oil mining, rural community development, village development.
Subjects:T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:4770
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:20 Jan 2010 16:32
Last Modified:10 Feb 2010 11:42

Repository Staff Only: item control page