PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BERTINGKAT MADU TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS PARU PADA MENCIT STRAIN Balb/c JANTAN YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK

Prameswari, Yuda Nabella and Witjahjo, Bambang and Wijayahadi, Noor (2014) PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BERTINGKAT MADU TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS PARU PADA MENCIT STRAIN Balb/c JANTAN YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
1151Kb
[img]
Preview
PDF
176Kb
[img]
Preview
PDF
462Kb
[img]
Preview
PDF
91Kb
[img]
Preview
PDF
266Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

978Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

161Kb
[img]
Preview
PDF
84Kb
[img]
Preview
PDF
1101Kb

Abstract

Latar Belakang: Asap rokok mengandung 4800 macam komponen kimia berbahaya antara lain tar, nikotin, karbon monoksida dan polycyclic aromatic hidrokabon. Madu digunakan sebagai antiinflamasi, antioksidan dan antiinfeksi. Paru menjadi organ yang paling sering terpapar radikal bebas luar terutama asap rokok. Paru perlu ditambahkan antioksidan dari luar untuk menangkal radikal bebas yang masuk terutama asap rokok. Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian dosis bertingkat madu terhadap gambaran mikroskopis paru mencit strain Balb/c jantan yang diberi paparan asap rokok. Metode: Penelitian ekperimental laboratorik dengan Post Test - Only Control Group Design. Sampel terdiri dari 24 mencit strain Balb/c jantan yang dibagi secara simple random sampling menjadi 4 kelompok. Kelompok K diberi diet standar dan paparan asap rokok 1 batang per hari tanpa diberi madu, kelompok P1, P2, P3 diberi diet standar dan madu dengan dosis secara bertingkat yaitu 0,2 ml/hari, 0,4 ml/hari dan 0,6 ml/hari setelah diberi paparan asap rokok 1 batang per hari. Perlakuan diberikan selama 14 hari. Hari ke 15 semua sampel diterminasi untuk dilakukan pembuatan preparat paru dan pemeriksaan gambaran mikroskopis. Uji analisis menggunakan Kruskal-Wallis dan Post Hoc Mann Whitney. Hasil: Hasil uji Kruskal-Wallis untuk sel-sel limfosit dan eritrosit didapatkan perbedaan yang bermakna antar K-P1, P2, P3. Hasil uji Post Hoc Mann Whitney untuk sel limfosit didapatkan perbedaan bermakna pada K-P1, P2, P3 dan P1-P3, P2 serta didapatkan perbedaan tidak bermakna P1-P2 (p=0.335). Hasil uji Post Hoc Mann Whitney untul sel eritrosit didapatkan perbedaan yang bermakna pada K-P1, P2, P3 dan P1-P3. Akan tetapi didapatkan perbedaan tidak bermakna antara P1-P2 (p=0,376) dan P2-P3 (p=0,109). Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian dosis bertingkat madu terhadap gambaran mikroskopis paru mencit jantan strain Balb/c yang diberi paparan asap rokok. Kata kunci: Asap rokok, madu, paru, radikal bebas, antioksidan, gambaran mikroskopis paru

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QR Microbiology > QR180 Immunology
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:44906
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:18 Dec 2014 10:02
Last Modified:18 Dec 2014 10:02

Repository Staff Only: item control page