PENGARUH PAPARAN PER ORAL FLUORIDA DALAM PASTA GIGI DENGAN DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL MENCIT BALB/C USIA 3-4 MINGGU

Satyatami, Mentari and Armalina, Desy (2014) PENGARUH PAPARAN PER ORAL FLUORIDA DALAM PASTA GIGI DENGAN DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL MENCIT BALB/C USIA 3-4 MINGGU. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
527Kb
[img]
Preview
PDF
73Kb
[img]
Preview
PDF
48Kb
[img]
Preview
PDF
27Kb
[img]
Preview
PDF
139Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

924Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

20Kb
[img]
Preview
PDF
10Kb
[img]
Preview
PDF
979Kb

Abstract

Latar belakang: Penyakit gigi pada anak prasekolah dapat dicegah dengan pasta gigi berfluorida, tetapi pemakaiannya harus diawasi karena pasta gigi tersebut sering tertelan. Fluorida yang masuk ke tubuh, hampir semuanya, diekskresi melalui ginjal sehingga kadar fluorida dalam ginjal meningkat dan dapat mempengaruhi gambaran histologi ginjal. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh paparan per oral fluorida dalam pasta gigi dengan dosis bertingkat terhadap gambaran mikroskopis ginjal mencit Balb/c usia 3-4 minggu. Metode: Penelitian ini berjenis true experimental dengan rancangan post test only controlled group design. Sampel sebanyak 20 ekor mencit Balb/c usia 3-4 minggu dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol yang hanya diberi pakan standar, kelompok P1 yang diberi 0,0073 mgF, kelompok P2 yang diberi 0,019 mgF, dan kelompok P3 yang diberi 0,054 mgF. Fluorida dalam pasta gigi diberikan per oral dua kali sehari selama 30 hari. Ginjal mencit yang sudah dibuat preparat dinilai tingkat kerusakannya yaitu degenerasi dan nekrosis pada tubulus kontortus proksimal kemudian dilakukan uji analisis menggunakan One Way ANOVA, Kruskal-Wallis, dan Post Hoc. Hasil: Rata-rata jumlah degenerasi dan nekrosis paling kecil adalah kelompok perlakuan 1, sedangkan rata-rata jumlah degenerasi dan nekrosis paling besar adalah kelompok perlakuan 2. Pada degenerasi, uji Post Hoc menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada K-P1, K-P2, K-P3, P1-P2, dan P1-P3, sedangkan pada P2-P3 didapatkan perbedaan tidak bermakna (p=0,181). Pada nekrosis, uji Post Hoc menujukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada K-P1, K-P2, K-P3, P1-P2, dan P1-P3 sedangkan pada P2-P3 didapatkan perbedaan tidak bermakna (p=0,387). Simpulan: Terdapat perbedaan bermakna pada gambaran mikroskopis ginjal mencit Balb/c usia 3-4 minggu antara kelompok kontrol dan perlakuan yang diberi fluorida oral dosis bertingkat. Kata kunci: flourida, pasta gigi, ginjal, nekrosis , degenerasi

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:44832
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:11 Dec 2014 09:26
Last Modified:11 Dec 2014 09:26

Repository Staff Only: item control page