Setiawan, Fariz Eka and Winarni , Tri Indah and Pawitra , Ika (2014) PENGARUH PAPARAN OBAT NYAMUK TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL LEYDIG TIKUS SPRAGUE DAWLEY. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine Diponegoro University.
| PDF 471Kb | |
| PDF 260Kb | |
| PDF 544Kb | |
| PDF 168Kb | |
| PDF 250Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 466Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 175Kb | ||
| PDF 82Kb | |
| PDF 685Kb |
Abstract
Latar belakang: Diferensiasi sel Leydig pada masa neonatus merupakan periode yang kritis dan membutuhkan keseimbangan estrogen-testosteron yang diatur oleh aksis hipothalamus-hipofisis-testis. Senyawa lingkungan yang dikenal sebagai Endocrine distrupting chemicals (EDC’s) diketahui dapat berikatan dengan reseptor estrogen dan diyakini akan menggangu keseimbangan aksis hipothalamus-hipofisis-testis sehingga menyebabkan gangguan diferensiasi sel Leydig. Obat nyamuk merupakan salah satu senyawa EDC’s. Tujuan: Mengetahui pengaruh obat nyamuk jumlah Sel Leydig tikus Sprague Dawley secara histopatologi. Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan post test only control group design. Menggunakan sampel 25 testis Tikus Sprague Dawley yang dipapar obat nyamuk sejak baru lahir (usia 3 hari) selama 20 hari. Semua tikus dibagi menjadi 5 kelompok : kelompok kontrol (grup 1) dan 4 kelompok perlakuan (grup 2 : grup estradiol, grup 3 : obat nyamuk lingkar, grup 4 : obat nyamuk cair 3 ml, grup 5 : obat nyamuk cair 4 ml). Grup 2 diinjeksi 25 μg estradiol 3-benzoat secara subkutan 2 hari sekali, grup 3 dipapar obat nyamuk bakar selama 8 jam sehari dan setiap hari obat nyamuk cair disemprotkan dengan nebulizer setiap 2 menit sekali pada grup 4 dan 5. Uji statistik menggunakan One Way ANOVA dan Post Hoc test. Hasil: Jumlah rata-rata sel leydig kelompok kontrol adalah terendah (513,259,793) dibandingkan kelompok perlakuan estradiol (648,628,919), obat nyamuk bakar (578,626,350), nyamuk cair 3 ml (542,816,724), obat nyamuk cair 4 ml (571,6 32,516). Didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan (grup 2 (p=0,000), grup 3 (p=0,009) dan grup 4 (p=0,018) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kesimpulan: Paparan obat nyamuk pada masa neonatus meningkatkan jumlah sel leydig, yang dikenal sebagai hyperplasia sel leydig. Kata kunci: Sel Leydig, obat nyamuk, gambaran histopatologi, Endocrine Distrupting Chemicals
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Medicine Faculty of Medicine > Department of Medicine |
ID Code: | 44627 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 03 Dec 2014 10:55 |
Last Modified: | 03 Dec 2014 10:55 |
Repository Staff Only: item control page