EVALUASI DAYA DUKUNG LAHAN DAN AIR TANAH UNTUK AKTIVITAS INDUSTRI DI KECAMATAN UNGARAN BARAT DAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

Oktorianti, Rosa (2014) EVALUASI DAYA DUKUNG LAHAN DAN AIR TANAH UNTUK AKTIVITAS INDUSTRI DI KECAMATAN UNGARAN BARAT DAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG. Masters thesis, Program Magister Ilmu Lingkungan.

[img]Microsoft Word
18Kb

Abstract

ABSTRAK Kecamatan Ungaran Barat dan Ungaran Timur, memiliki potensi ekonomi untuk aktivitas industri dilihat dari aspek aksesibilitas. Industri selalu membutuhkan lahan dan air tanah untuk mendukung proses kegiatannya. Namun lahan dan air tanah memiliki sifat yang sangat terbatas baik dari segi kualitas maupun kualitas, bahkan cenderung mengalami penurunan dalam melayani pembangunan. Agar pembangunan industri tidak menyebabkan degradasi lahan dan krisis air tanah, maka daya dukungnya harus diketahui dengan membandingkan antara ketersediaan dan kebutuhannya. Lahan yang dapat digunakan oleh industri besar merupakan lahan yang telah ditetapkan oleh BAPPEDA dalam RTRW sebagai kawasan industri dengan kelas kemampuan lahan agak baik dan sedang. Lahan tersedia bagi industri sedang dan kecil merupakan kawasan terbangun berupa permukiman serta kawasan budidaya selain hutan dan sawah dengan kemampuan lahan kelas agak baik dan sedang. Jumlah lahan tersedia ini dapat diketahui dari hasil penampalan peta pola rencana ruang dengan peta kemampuan lahan. Peta rencana pola ruang menunjukkan wilayah yang bisa didirikan industri secara hukum, sedangkan peta kemampuan lahan menunjukkan kelas kemampuan lahan yang didapat dengan mengoverlay lima peta seperti peta kemiringan lereng, jenis tanah, intensitas hujan, potensi rawan longsor dan banjir. Masing-masing parameter peta tersebut diberikan skoring antara 1 sampai 5, dan hasilnya dikelaskan menjadi 5 yakni baik, agak baik, sedang, agak buruk dan buruk. Untuk ketersediaan air tanah dapat diketahui dari peta potensi cekungan air tanah (CAT) Ungaran Dinas ESDM Propinsi Jawa Tengah. Kebutuhan lahan industri, dihitung dari luas lahan industri yang telah ada saat ini, sedangkan kebutuhan air tanah oleh industri menggunakan standar Ditjen Cipta Karya 2007, dimana untuk industri berat sebesar 0,50-1,00 liter/detik/ha, industri sedang sebesar 0,25-0,50 liter/detik/ha, dan industri kecil sebesar 0,15-0,25 liter/detik/ha. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa daya dukung lahan dan air tanah untuk industri besar sudah terlampaui. Dilihat dari lahan yang tersedia sebesar 57,436 Ha ternyata telah digunakan sebesar 57,436 Ha sehingga sudah tidak ada yang tersisa. Begitupun untuk ketersedian air tanah bebasnya yang hanya mencapai 1,35 lt/dt dan air tanah tertekannya mencapai 16,5 lt/dt sedangkan kebutuhan air tanah industri besar mencapai 57,44 lt/dt, jauh melebihi ketersediannya. Sedangkan bagi industri sedang dan kecil, ketersediaan lahannya yang mencapai 1.615,24 Ha masih dapat memenuhi kebutuhannya yang hanya mencapai 6,42 Ha. Namun untuk kebutuhan air tanah sebesar 0,3-1,15 lt/dt hanya dapat di penuhi oleh air tanah bebas kondisi 2 dan 3 sebesar 0,3-1,35 lt/dt serta air tanah tertekan pada semua kondisi. Dengan demikian, maka industri yang masih dapat dikembangkan pada daerah penelitian adalah industri sedang dan kecil, sedangkan bagi industri besar meski sudah tidak direkomendasikan untuk berada pada daerah penelitian. Kata kunci: Aktivitas industry, daya dukung lahan,dan air tana

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science
ID Code:44293
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:15 Nov 2014 14:18
Last Modified:15 Nov 2014 14:18

Repository Staff Only: item control page