PENGARUH PEMBERIAN JUS KUBIS (Brassica oleracea var. capitata L.) DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI KUNING TELUR

Dany, Yurisal Akhmad and Nindita , Yora (2013) PENGARUH PEMBERIAN JUS KUBIS (Brassica oleracea var. capitata L.) DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI KUNING TELUR. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
304Kb
[img]
Preview
PDF
110Kb
[img]
Preview
PDF
231Kb
[img]
Preview
PDF
28Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

9Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

10Kb
[img]
Preview
PDF
29Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

7Kb
[img]
Preview
PDF
2088Kb

Abstract

Latar belakang : Sindroma metabolik (SM) merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus tipe 2. Kubis mengandung tinggi vitamin C yang mampu berperan sebagai antioksidan yang akan termetabolisasi menjadi oksalat. Ginjal merupakan organ yang berfungsi sebagai eksresi tubuh. Konsumsi kubis dalam dosis tinggi dapat berpotensi terjadinya kristal kalsium oksalat yang dapat mengakibatkan kerusakan ginjal. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian jus kubis dosis bertingkat terhadap gambaran makroskopis dan mikroskopis ginjal tikus wistar jantan yang diinduksi kuning telur. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan post test only group design. Subyek penelitian ini adalah 20 ekor tikus wistar jantan. Secara simple random sampling dibagi menjadi empat kelompok: kelompok kontrol; kelompok P1 (jus kubis 2,5 ml/hari); kelompok P2 (jus kubis 3,75 ml/hari) dan kelompok P3 (jus kubis 5 ml/hari). Normalitas data diuji dengan Shapiro-wilk dan dilanjutkan uji homogenitas varian dengan Levene test. Data diuji beda dengan Oneway ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc-LSD. Hasil : Pada gambaran makroskopis tidak terdapat perbedaan antara seluruh sampel penelitian. Tidak terdapat perbedaan gambaran mikroskopis kelompok P3 dengan K (p =0,068), P1 dengan P2 (p =0,577), P1 dengan P3 (p =0,224) dan P2 dengan P3 (p =0,086), tetapi terdapat perbedaan bermakna pada perbandingan kelompok P1 dengan K (p =0,005) dan P2 dengan K (p =0,002). P2 memiliki tingkat kerusakan tubulus proximal yang lebih rendah dari P1 (3,52 ± 0,54). Simpulan : Jus kubis hingga dosis 5 ml/hari aman terhadap ginjal. Kata kunci : Jus Kubis, Ginjal, Kuning Telur.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:44210
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:07 Nov 2014 14:50
Last Modified:07 Nov 2014 14:50

Repository Staff Only: item control page