HUBUNGAN PENURUNAN BERAT BADAN DENGAN KADAR BILIRUBIN NEONATUS PADA HARI KETIGA PASCA LAHIR

Abstract

Latar Belakang Penurunan berat badan neonatus padahari-hari pertama kelahiran merupakan suatu proses penyesuaian fisiologis dari lingkungan intrauterine ke ekstrauterin. Neonatus aterm akan mengalami penurunan berat badan sekitar 4-7% dari berat lahir selama minggu pertama kehidupan. Penurunan berat badan berlebihan merupakan salah satu factor resiko terjadinya hiperbilirubinemia. Sesuai standar prosedur RS Hermina Pandanaran Semarang, semua neonatus akan diperiksa kadar bilirubin pada hari ketiga setelah kelahiran. Tujuan Membuktikan adanya hubungan penurunan berat badan dengan kadar bilirubin pada neonatus. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain Cross Sectional Study. Data diambil dari rekam medis neonatus yang lahir pada periode Januari 2011 sampai Desember 2012 di RSIA Hermina Pandanaran Semarang secara consecutive sampling. Persentase penurunan berat badan dihitung dengan membandingkan berat lahir dan berat hari ketiga. Kadar bilirubin diukur pada hari ketiga pasca lahir. Normalitas data diuji dengan Kolmogorov smirnov. Uji statistik menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil Data yang terkumpul sebanyak 729 bayi (398 laki-laki dan 331 perempuan). Didapatkan 504 bayi yang mendapat ASI eksklusif dan 225 bayi yang mendapat ASI tidak eksklusif. Rerata penurunan berat badan adalah 6,56±1,98% dan kadar bilirubin hari ketiga 8,29±2,38 mg/dl. Penurunan berat badan memiliki hubungan bermakna (r=0,173; p<0,001) dengan kadar bilirubin hari ketiga. Kesimpulan Penurunan berat badan berhubungan dengan kadar bilirubin hari ketiga pasca lahir. Kata kunci: Penurunan berat badan, kadar bilirubin, neonatus.