Moh.Nur , Sholeh and Shifa, Fauziyah (2014) ANALISIS PROSES PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONVENSIONAL DAN PROYEK ENGINEERING PROCUREMENT CONSTRUCTION (EPC) (StudiKasus :Proyek Pembangunan Gunawangsa MERR Apartement Surabaya danProyek EPC 1 Banyu UripCepu). Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF 76Kb |
Abstract
Sekarangini, proyekkonstruksitelahmengalamiperkembanganbaikituberupapenggunaanteknologi, material dan model kontrakbaru.Suatubentuk model kontrakbaru yang saatiniberkembangadalah EPC (Engineering Porcurement Construction).Perbedaanantaraproyekkonvensionaldenganproyek EPC, model kontrakkonvensionalbiasanyadigunakanuntukproyekpembangunangedung yang melibatkanbanyakpihak diantaranya owner, konsultanperencana, kontraktor, konsultanManajemenKonstruksi.Sedangkanpadaproyek EPC pihak yang memegangperananbesaradalahkontraktor.Padaproyek EPC kontraktormemilikiperanutamadari proses perencanaan (engineering), pengadaan (procurement) sampaikonstruksi (construction). Kontrak EPC cocokdigunakanuntukmembangunsuatufasilitaskilangminyakdan gas karenakompleksitasnya yang tinggi.DalampenelitianinimenggunakanstudikasusproyekkonvensionalpembangunananGunawangsa MERR Apartementsertapadaproyek EPC 1 Banyu Urip.Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmelakukananalisistehadapstrukturorganisasipengadaan material dan proses pengadaan material padaproyekkonvensionalmaupun EPC sertauntukmengetahuikekurangandankelebihan proses pengadaan material darikeduajenisproyektersebut. Proses pengadaan material pada proyek EPC menggunakan Material Tracking System (MTS) untuk mengatur proses pengadaan materialkarena kompleksitas pekerjaan yang sangat rumit dan memiliki banyak item pekerjaan. Selain itu, pada proyek EPC menggunakan material dan peralatan yang memiliki spesifikasi khusus dan tidak tersedia di pasaran sehingga diperlukan suatu sistem pengadaan material yang tersistematis untuk mengatur proses pemesanan, fabrikasi hingga pendatangan material agar tepat pada waktunya sehingga tidak menyebabkan keterlambatan proyek. Karena proses pengadaan material di proyek EPC memerlukan waktu untuk fabrikasi sehingga pengadaan material sudah dilakukan pada tahap engineering. Oleh sebab itu, pada proyek EPC memiliki organisasi pengadaan material tersendiri yang dibawahi langsung oleh seorang procurement manager. Dimana setiap personil yang terlibat memiliki tugas yang jelas. Sedangkan, Pada proyek konvensional pengadaan material dilakukan oleh bagian logistik yang dibawahi langsung oleh seorang project manager karena proses pengadaan material lebih sederhana jika dibandingkan dengan Material Tracking System di EPC. Selain itu, material konstruksi banyak tersedia di pasaran sehingga pengadaan tidak melalui proses fabrikasi khusus dan seringkali dilakukan bersamaan dengan tahap konstruksi. Namunkarena proses pengadaan yang dilakukanpadasaatkonstruksisehinggaketikaadamasalahataususahmendapatkan material akanmengakibatkanketerlambatanproyek. Kata Kunci :Konvensional, Engineering Procurement Construction (EPC), flowchart, Material Tracking System.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering |
ID Code: | 43882 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 08 Oct 2014 09:04 |
Last Modified: | 08 Oct 2014 09:04 |
Repository Staff Only: item control page