STATUS RESISTENSI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (Aedes aegypty) TERHADAP TEMEPHOS BERDASARKAN ENDEMISITAS DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

Abstract

Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Kasus DBD terjadi di daerah endemis dan sporadis Demam Berdarah Dengue. Temephos adalah larvasida yang sudah lama digunakan untuk menurunkan permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status resistensi dan tingkat perbedaan status resistensi di daerah endemis, sporadis dan potensial DBD terhadap temephos. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jentik Ae. aegypti generasi pertama (F1) instar III dan IV awal yang diambil dari wilayah endemis (KElurahan Jatisari), sporadis (Kelurahan Jatibarang) dan potensial (Kelurahan Pesantren) DBD di Kecamatan Mijen Kota Semarang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi standart WHO (0,02 mg/l), persentase kematian jentik Ae. aegypti di kelurahan endemis sebesar 96%, kelurahan sporadis 98%, kelurahan potensial 88%. berdasarkan kriteria status resistensi dari WHO tahun 1986, jentik Ae. aegypti dari kelurahan endemis, sporadis, potensial DBD di Kecamatan Mijen Kota Semarang sudah toleran terhadap temephos. Terdapat variasi efektivitas temephos di Kecamatan Mijen Kota Semarang. Hasil analisis probit menunjukkan Sub Lethal Concentration (LC50) sebesar 0,001 mg/l (endemis), 0,001 mg/l (sporadis), 0,002 mg/l (potensial). Sedangkan Lethal Concentration (LC99) pada jentik Ae. aegypti dari Kecamatan Mijen Kota Semarang terhadap temephos adalah 0,063 mg/l (endemis), 0,032 mg/l (sporadis), 0,088 mg/l (potensial). Kata Kunci: resistensi, temephos, Ae. aegypti, DBD