Analisis Kesesuaian Penggunaan Lahan Pada Daerah Rawan Tanah Longsor di Kabupaten Tegal

Rupaka, Anggun Gilang Prima (2014) Analisis Kesesuaian Penggunaan Lahan Pada Daerah Rawan Tanah Longsor di Kabupaten Tegal. Masters thesis, Program Magister Ilmu Lingkungan.

[img]
Preview
PDF
213Kb
[img]
Preview
PDF
670Kb
[img]
Preview
PDF
760Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

444Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

365Kb

Abstract

ABSTRAK Frekuensi bencana longsor di Kabupaten Tegal setiap tahun semakin meningkat. Wilayah penyebarannya juga semakin meluas, khususnya di kecamatan Jatinegara, Bojong dan Bumijawa. Wilayah ini memiliki profil topografi perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 400 – 1200 mdpl. Faktor- faktor penyebab longsor yang menjadi parameter pada penelitian ini adalah curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, kedalaman solum tanah dan penggunaan lahan. Kesesuaian penggunaan lahan berdasarkan tingkat kerawanan longsor berhubungan dengan tingkat kapasitas dan kerentanan, karena wilayah yang tidak sesuai berdasarkan faktor tersebut adalah kawasan pemukiman. Metode yang digunakan untuk menghitung dan menganalisis kawasan rawan longsor pada penelitian ini adalah dengan bantuan GIS. Perangkat lunak yang digunakan antara lain ArcGIS 10, ER Mapper 7.0 dan Basemap. Citra satelit di-digitiasi dengan ArcGIS sehingga menghasilkan peta penggunaan lahan. Lalu peta penggunaan lahan di-overlay dengan peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, peta curah hujan dan kedalaman solum. Nilai yang sudah ditentukan untuk setiap parameter kemudian dijumlahkan dan diklasifikasikan berdasarkan standar penilaian. Peta kerawanan longsor tersebut lalu digunakan untuk menganalisis tingkat kesesuaian lahan di daerah rawan longsor yang ada di Kabupaten Tegal. Tingkat kapasitas dan kerentanan terhadap bencana di daerah rawan longsor didapat dengan metode wawancara dalam bentuk kuesioner. Kecamatan Jatinegara, Bojong dan Bumijawa memiliki luas 29.310 Ha, 37,81% dari luas wilayah yang termasuk dalam kategori “Rawan Longsor”, sedangkan 59,82% dari luas wilayah lainnya merupakan wilayah dalam kategori “Cukup Rawan Longsor”. Alih fungsi lahan kawasan hutan produksi menjadi kawasan pertanian semusim menjadi salah satu faktor yang memperparah longsor yang terjadi. Warga desa yang tinggal di kawasan rawan longsor tidak memiliki kesadaran bahwa menebang pohon dan pertanian intensif yang menyebabkan longsor di daerah mereka, selain faktor jenis tanah dan kelerengan yang dominan. Kerentanan dan kapasitas terhadap longsor di wilayah ini masuk dalam kategori rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, kondisi tempat tinggal dan kondisi akses jalan. Kata Kunci: Longsor, GIS, Kesesuaian Lahan, Kabupaten Tegal xiii

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science
ID Code:43061
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:07 May 2014 12:16
Last Modified:07 May 2014 12:16

Repository Staff Only: item control page