Penataan dan Pengembangan Pasar Pagi Pemalang

Meilia Sari, Wulan and Hardiman , Gagoek and Woro Murtini, Titien (2013) Penataan dan Pengembangan Pasar Pagi Pemalang. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro FT. Jurusan Arsitektur.

[img]
Preview
PDF
119Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2405Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2099Kb
[img]
Preview
PDF
293Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1210Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

492Kb
[img]
Preview
PDF
157Kb
[img]
Preview
PDF
361Kb
[img]
Preview
PDF
348Kb

Abstract

1.1. Latar Belakang Pasar tradisional sejak jaman dulu memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi rakyat, selain itu juga berfungsi sebagai tempat bermuaranya produk-produk rakyat di sekitarnya dan merupakan penyedia lapangan kerja bagi masyarakat, hingga saat ini pasar tradisional di seluruh Indonesia mencapai 13.450 unit dan mampu menampung lebih dari 12.625.000 pedagang (Malono. 2011). Menurut Asosiasi Pedagang Pasar Tradsional Seluruh Indonesia (APPSI) pada tahun 2005 sebanyak 400 kios tutup setiap tahunnya kerena kalah saing dengan pasar modern. Menurut wakil menteri perdagangan (Wamendag) pertumbuhan pasar modern sebesar 31,4 persen dan pasar rakyat minus 8,1 persen sehingga pendapatan pasar domestik semakin berkurang (www.lensaindonesia.com, edisi 24 April 2012). Perkembangan pasar modern bukan penyebab utama redupnya pasar tradisional tetapi karena infrastruktur pasar tradisional semakin memburuk, pengorganisasian para PKL, dan pelaksanaan praktik pengelolaan pasar yang lebih baik (QE Journal, Vol.01 - No.01). Sejauh ini pasar tradisional memegang peran penting dalam perkembangan di bidang perekonomian Indonesia, tetapi telah terbentuk citra sebagai tempat belanja yang kumuh, becek, jorok, infrastruktur tidak nyaman dan tidak memadai yang menjadi faktor menurunnya daya saing dengan tempat perbelanjaan lainnya seperti mal, dan minimarket yang mempunyai kualitas kenyamanan bagi pengunjungnya. Pasar tradisional merupakan sektor perdagangan yang memiliki ciri khas tersendiri yaitu adanya pola interaksi antara penjual dan pembeli saat tawar menawar barang dagangan, tidak hanya sebagai tempat aktivitas penjual dan pembeli malainkan juga sebagai tempat berkumpulnya berbagai suku dan agama, dalam perkembangannya pasar tradisional juga sebagai media wisata belanja, edukasi, serta meningkatkan pendapatan pedagang mikro atau terhadap pihak penggerak ekonomi kerakyatan (Barsamian, dkk, 2008). Oleh karena itu pasar tadisional memiliki multifungsi yaitu sebagai tempat bertemunya penjual, dan pembeli, media edukasi, dan wisata.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:42601
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:05 Mar 2014 14:38
Last Modified:05 Mar 2014 14:38

Repository Staff Only: item control page