Nufus, Faisal and Trilistyo, Hendro and Supriyadi, Bambang (2012) MUSEUM KEBUDAYAAN DI CIREBON. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
| PDF 247Kb | |
| PDF 197Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 33Mb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 12Mb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 9Mb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 6Mb | ||
| PDF 231Kb | |
| PDF 310Kb |
Abstract
Berawal dari latar belakang Cirebon yang merupakan border land atau daerah perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan kebudayaan yang berbeda antara budaya jawa peninggalan kerajaan Mataram dan budaya Sunda peninggalan Kerajaan Sunda Kelapa dan Padjadjaran. Cirebon menjelma menjadi suatu daerah yang memiliki heterogenitas budaya yang cukup kompleks. Borderland menghasilkan suatu komunitas unik, yang jika ditilik dari sejarahnya sudah merupakan sarumban (campuran) antara Arab, India dan China. Hal ini terlihat dari salah satu kereta kencana yang paling terkenal yaitu Paksi Naga Liman yang merupakan gabungan dari tiga ekor binatang yang dianggap agung dari Arab, India dan China yang memiliki ilustrasi Fiktif dan makna yang sangat luar biasa (Noer,Nordin. 2009). Menurut Noordin (2009) Kebudayaan Cirebon merupakan Kebudayaan yang paling repot dalam menentukan identitasnya. Seringkali jadi rebutan, bahkan diintervensi oleh wong Jowo dan urang Sunda. Namun ketidak jelasan itu justru merupakan identitas dari kebudayaan Cirebon itu sendiri yang merupakan campuran kultur dari Sunda dan Jawa. Diakui dari pengaruh dua kebudayaan itu sangat besar sekali, disamping pengaruh dari kebudayaan seberang lautan yaitu India, China dan timur tengah. Berdasarkan Observai Dr. Wilhelmus Harry Susulo,IAI Kota Cirebon juga dikenal sebagai “The Gate of Secret” , karena memiliki banyak benda- benda peninggalan Sejarah dan Budaya dengan makna yang sangat tinggi. Kebudayaan Cirebon dapat diiluistrasikan dengan suatu kebudayaan yang tindih menindih atau sarumban antara berbagai suku, bahasa, adat istiadat dan bahasa yang secara tegas digambarkan dalam Cerita Purwaka Caruban Nagari (Pangeran Arya Carbon, 1720) terjemahan P.S. Sulendraningrat (1983). Hal ini membuat Cirebon berkembang menjadi suatu komunitas dengan berbagai kebudayaan unik yang memiliki berbagai benda benda peninggalan dan cagar budaya yang perlu dilestarikan keberadaannya
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 42059 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 10 Feb 2014 14:46 |
Last Modified: | 10 Feb 2014 14:46 |
Repository Staff Only: item control page