ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS JALAN UTAMA PADA CENTRAL BUSINESS DISTRICT (CBD) KOTA DEMAK

Abstract

Kota Demak merupakan salah satu kota konsentris yaitu kota yang terdiri atas beberapa zona dan berpusat pada satu zona. Pusat zona tersebut adalah Central Business District (CBD). Dengan adanya CBD maka aktivitas atau kegiatan pada daerah ini cukup padat sehingga berpengaruh terhadap lalu-lintasnya. Penelitian ini mengambil lokasi Jalan Sultan Fatah Demak sebagai obyek lokasi penelitian karena jalan ini merupakan jalan utama CBD. Pada jalan ini terdapat pasar tradisional yang cukup besar yaitu Pasar Bintoro, dan pertokoan yang cukup banyak. Dengan adanya aktivitas perdagangan ini akan mempengaruhi kinerja lalu-lintasnya. Masalah yang terjadi adalah kemacetan lalu-lintas pada jalan yang ditinjau. Penelitian ini mengidentifikasikan karateristik jalan menyangkut besarnya kapasitas jalan dan simpang, kebutuhan pelayanan transportasi berupa fasilitas pejalan kaki dan parkir serta penanganan masalah berupa penurunan kapasitas pada jalan utama. Hasil penelitian sebagai berikut : Kapasitas jalan pada area A Jalan Sultan Fatah adalah 4914 smp /jam dengan Derajat Kejenuhan (DS) sebesar 0.53 menunjukkan kapasitas masih bisa menampung arus lalu-lintas. Kapasitas jalan pada area B adalah 2465 smp /jam dengan DS sebesar 1.18 menunjukkan bahwa kapasitas tidak mampu menampung arus lalu-lintas yang lewat. Dengan adanya parkir becak 3 (tiga) lapis dan mobil pada badan jalan menyebabkan kapasitas jalan menjadi menurun. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kapasitas jalan dengan adanya parkir becak 3 (tiga) lapis di badan jalan adalah 1755 smp /jam dengan DS sebesar 1.65 Dari perhitungan terhadap tiga persimpangan yang ada pada Jalan Sultan Fatah menunjukkan bahwa kapasitas simpang masih mampu menampung arus lalu-lintas yang lewat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai DS terbesar dari ketiga simpang tersebut adalah 0.71. Permasalahan yang terjadi adalah adanya parkir mobil dan angkota yang ngetem di mulut persimpangan. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan adanya mobil yang parkir di persimpangan, DS pada simpang Nomor 1 sebesar 0.72. Dengan adanya angkota yang ngetem, DS pada simpang Nomor 3 sebesar 0.78 menunjukkan bahwa kapasitas jalan tersebut sudah tidak mampu menampung arus lalu-lintas yang melewatinya. Hasil perhitungan volume pejalan kaki pada ruas jalan didapatkan nilai P.V2 pada pos 1 sebesar 885563604 sehingga direkomendasikan Pelican Crossing, sedangkan pada pos 2 nilai P.V2 sebesar 4077712243. Perhitungan menunjukkan bahwa area parkir motor mempunyai indeks parkir terbesar sebesar 99 % menunjukkan kapasitas parkir masih memenuhi. Untuk parkir mobil pada pukul 13.00-13.30 WIB terjadi indeks parkir terbesar yaitu 100 % sehingga diperlukan lahan parkir alternatif untuk menampung parkir mobil. Penanganan-penanganan masalah yang masih dapat dilakukan antara lain peningkatan kapasitas jalan dengan pelebaran jalan, penerapan parkir becak satu lapis dan penegakan disiplin bagi para pengemudi untuk menaati peraturan yang ada disamping pemberlakuan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan. Pelanggaran tersebut adalah parkir dan berhenti pada area yang dilarang parkir dan berhenti. Penanganan masalah parkir adalah pemindahan atau pengalihan lahan parkir ke lahan parkir alternatif dan perubahan mengenai tata cara parkir yang berpotensi mengurangi kapasitas jalan. Penanganan yang lain adalah penambahan fasilitas pejalan kaki yaitu trotoar dan penyeberangan jalan.