PENGARUH TINGKAT KELUASAN PENGETAHUAN POLITIK DAN PENGALAMAN ORGANISASI TERHADAP PERILAKU POLITIK MAHASISWA PEMERINTAHAN UNDIP

Abstract

Mahasiswa mempunyai andil yang cukup besar dalam pembentukan konsolidasi Orde Baru. Hal tersebut ditunjukkan oleh KANI(Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), melakukan suatu aksi pada masa Orde Lama, dengan mengikrarkan tiga tuntutan rakyat yang lebih dikenal dengan TRITURA. Bersama dengan ABRI dan masyarakat, mahasiswa melakukan suatu "gebrakan politik" yang menentang pemerintahan rezim Orde Lama telah membawa bangsa Indonesia ke arah kehidupan politik baru yang penuh harapan yang lebih dikenal dengan sebutan Orde Baru. Penelitian terhadap mahasiswa Jurusan Pemerintah sebagai obyeknya, karena kami menganggap mereka mempunyai kapasitas yang lebih dari dari mahasiswa lain dalam hal politik, karena selain akrab dengan mata kuliah yang berhubungan dengan keilmuan politik yang mereka terima setiap hari di kampus. Mereka menurut kami, sangat interest terhadap nasib demokrasi, kemanusiaan, pemerintahan, upah buruh rakyat kecil, dan lain sebagainya yang menyangkut kehidupan politik bangsa ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan mahasiswa dewasa ini semakin menurun yang tidak disebabkan oleh semakin menurun yang disebabkan oleh kualitas dari SDM mahasiswa itu sendiri, melainkan karena mereka sendiri yang bersikap apatis oleh karena rasa ketidakpercayaan pada sistem yang ada. Hubungan antara variabel pengalaman organisasi dengan perilaku politik mahasiswa tidak menunjukkan hubungan yang positif artinya pengalaman organisasi yang tinggi bekum tentu menunjukkan perilaku politik yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Selain itu hubungan antara variabel tingkat keluaran pengetahuan politik dan pengalaman organisasi secara bersama-sama dan mempengaruhi perilaku politik mahasiswa pemerintahan, ternyata tidak menunjukkan hubungan yang signifikan.