Sukawi, Sukawi (2009) APLIKASI EKO ARSITEKTUR PADA RUMAH PANGGUNG DALAM MENGANTISIPASI KONDISI TERMAL LINGKUNGAN. Documentation. Universitas Diponegoro, Jurusan Arsitektur.
| PDF - Published Version 318Kb |
Abstract
Arsitektur yang ekologis akan tercipta apabila dalam proses berarsitektur menggunakan pendekatan desain yang ekologis (alam sebagai basis desain). Proses pendekatan desain arsitektur yang menggabungkan alam dengan teknologi, menggunakan alam sebagai basis design, strategi konservasi, perbaikan lingkungan, dan bisa diterapkan pada semua tingkatan dan skala untuk menghasilkan suatu bentuk bangunan, lansekap, permukiman dan kota yang menerapkan teknologi dalam perancangannya. Perwujudan dari desain ekologi arsitektur adalah bangunan yang berwawasan lingkungan yang sering disebut dengan green building. Hal ini erat kaitannya dengan konsep arsitektur hijau yang merupakan bagian dari arsitektur berkelanjutan. Kita harus mengakui bahwa benar-benar pandai dan sangat tepat sistem bangunan perumahan para nenek moyang dan saudara kita yang masih hidup ditepi hutan.Mereka memilih rumah panggung yang terbuat dari bahan kayu . Lantai rumah dibuat tinggi dari permukaan tanah, untuk keamanan dan kesehatan terhadap kelembaban tinggi. Untuk itu di Indonesia yang serba lembab ini, rumah panggung merupakan penyelesaian yang paling bertanggungjawab. Konstruksi yang khas di daerah tropis lembab adalah konstruksi yang ringan dan terbuka. Penurunan temperatur pada malam hari sangat sedikit, sehingga diutamakan pemakaian bahan bangunan dan konstruksi yang ringan. Rumah kayu panggung ini telah menerapkan konsep tersebut dengan konstruksi yang ringan dengan bahan kayu yang dapat dibongkar pasang. Kata kunci: Eko Arsitektur, Rumah Panggung, Kenyamanan Thermal, Bahan Bangunan. Abstract: Ecological architecture will be created if in process of architecture use the ecological approach desain (nature as basic desain). Process the approach of desain architecture joining nature and technology, using nature as basic design, conservation strategy, environmental repairment, and applicable at all of level to create a building form, lansekap, town and setlement applying technology in planning. Desain of architecture ecology will result building with environmental vision that often referred by green building. That it have relation with green architecture concept that it’s part of sustainable architecture. We must to confess that our ancestors and people that live in side of forest. They build house on stilts from wood. The floor made higher than ground to make safe and avoid the high humidity. The house on stilts is responsible solution in Indonesian that have a humidity climate . Special typical construction in the tropic are light construction and opened. Decline temperature in the night is very small, so usage light construction. Wooden house on stilts have applied the the concept with the light construction with the wood material which can be knok down. Keywords: Eco Architecture, House on Stilts, Thermal Comfort, Material. PENDAHULUAN Kondisi geografis Indonesia yang termasuk dalam iklim tropis lembab, yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas manusia. Pengaruh yang sangat dominan dan harus dikendalikan adalah radiasi matahari. Manusia dengan teknologinya berusaha untuk mengatasi, mengantisipasi, dan mengendalikan sinar matahari untuk memenuhi kebutuhannya. Indonesia memiliki iklim isothermal,dengan fluktuasi suhu musiman untuk masing-masing wilayah sangat kecil. Variasi suhu di Indonesia hanya dipengaruhi oleh ketinggian tempat (altitude). Ada dua daerah yaitu dataran tinggi (pegunungan) dan dataran rendah (pantai). Suhu maksimum di Indonesia menurun sebesar 0,6 C untuk setiap kenaikan elevasi setinggi 100 m.(Benyamin Lakitan : 1997) Salah satu bentuk konsep desain arsitektur yang memperhatikan masalah energy dan berwawasan lingkungan adalah Eko-arsitektur. Menurut Heinz Frick (1998), Eko diambil dari kata ekologi yang didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi Arsitektur adalah : • Holistis, berhubungan dengan sistem keseluruhan, sebagai suatu kesatuan yang lebih penting dari pada sekadar kumpulan bagian • Memanfaatkan pengalaman manusia, (tradisi dalam pembangunan) dan pengalaman lingkungan alam terhadap manusia • Pembangunan sebagai proses, dan bukan sebagai kenyataan tertentu yang statis
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 32383 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 10 Jan 2012 14:40 |
Last Modified: | 10 Jan 2012 14:40 |
Repository Staff Only: item control page