Kepemimpinan Kiai di Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus Tahun 1970-2005

muhammad, mujibur rohman (2010) Kepemimpinan Kiai di Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus Tahun 1970-2005. Undergraduate thesis, ilmu sejarah.

[img]Rich Text (RTF) (Kepemimpinan Kiai di Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus Tahun 1970-2005) - Other
180Kb

Abstract

Skripsi ini berjudul “Kepemimpinan Kiai di Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus Tahun 1970-2005”. Skripsi ini mengkaji tentang kepemimpinan kiai dan pengembangan-pengembangan yang dilakukan di pesantren Darul Falah. Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi. Pendekatan sosiologi digunakan untuk menganalisis konsep-konsep seperti kepemimpinan dan peranan. Konsep-konsep ini relevan jika diterapkan dalam tema yang dikaji mengingat pengembangan pesantren Darul Falah berhubungan erat dengan kepemimpinan kiai. Penelitian dan penulisan skripsi ini dilakukan dengan metode sejarah yang mencakup empat tahap. Pertama, heuristik yaitu kegiatan mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah, baik sumber primer maupun sumber sekunder. Ke dua, kritik ekstern dan intern, yaitu kegiatan untuk menentukan autentisitas dan kredibilitas sumber. Ke tiga, interpretasi yaitu aktivitas menafsirkan makna sumber dan menetapkan hubungan atau sintesis antar sumber, sehingga diperoleh kesatuan kisah yang logis, kronologis, dapat dipercaya dan utuh. Ke empat, historiografi yaitu proses penulisan kembali peristiwa sejarah. Figur kiai sebagai tokoh sentral di sebuah pesantren erat kaitannya dengan kepemimpinan yang dijalankan. Kiai merupakan salah satu dari lima unsur pokok berdirinya suatu pesantren. Empat unsur pokok lainnya yaitu: pondokan, masjid, santri dan pengajaran kitab kuning. Pesantren Darul Falah didirikan oleh KH. Ahmad Basyir pada tahun 1970. KH. Ahmad Basyir merupakan guru dalam ajaran dalail khairat yaitu, terapi spiritual dengan berperilaku prihatin dan bersahaja. Ciri khas ajaran ini yaitu dengan cara berpuasa bertahun-tahun atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Puasa Dala’il. Model kepemimpinan KH. Ahmad Basyir cenderung kepada kepemimpinan kharismatik. Kebesaran kharisma KH. Ahmad Basyir ini menjadikan kuatnya pengaruh kiai dan keluarganya dalam setiap pengambilan keputusan dan peraturan yang berkaitan dengan pesantren Darul Falah. Pengembangan pesantren Darul Falah sangat dipengaruhi oleh peranan KH. Ahmad Basyir. Pengembangan di pesantren Darul Falah ini dapat dilihat pada sarana dan prasarana pesantren, jumlah dan kegiatan santri, manajemen pesantren, dan sistem pendidikan di pesantren. Dalam hal sarana dan prasarana, pesantren Darul Falah sudah mengalami peningkatan dalam jumlah bangunan pesantren. Hal ini memiliki pengaruh signifikan dalam jumlah santri Darul Falah. Mengenai sistem manajemen di pesantren Darul Falah, KH. Ahmad Basyir masih merupakan figur sentral dan semua kebijakan harus dikonsultasikan dan disetujui oleh kiai. Karena faktor usia, dalam perkembangannya para putra KH. Ahmad Basyir dan santri dilibatkan dalam teknis operasional pesantren. Pengembangan pesantren dapat dilihat juga di bidang pendidikan. Bentuk kegiatan pendidikan di pesantren Darul Falah terdiri dari dua macam yaitu pendidikan kepesantrenan sebagai pendidikan utama dan pendidikan formal. Pendidikan kepesantrenan terdiri dari pengajian kitab, Takhassus an-Nasyri (tambahan pelajaran khusus) dan Dirosah Shobah (sekolah pagi). Program Takhasuss untuk santri putra dibentuk pada tahun 1993 dan untuk santri putri dibentuk pada tahun 1995. Sedangkan Dirosah Shobah dibentuk pada tahun 2001. Pendidikan formal masuk di pesantren Darul Falah sejak tahun 2003, dengan dibentuknya program kesetaraan. Bentuk pendidikan formal di pesantren Darul Falah adalah Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) 9 tahun dan Paket C setara SMA.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:D History General and Old World > D History (General)
Divisions:Faculty of Humanities > Department of History
ID Code:3169
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Jan 2010 08:47
Last Modified:08 Jan 2010 08:47

Repository Staff Only: item control page