identifikasi senyawa bioaktif golongan terpenoid dalam ekstrak etil asetat rimpang bengle (Zingiber cassumunar roxb)

Damayanti , Vita (2004) identifikasi senyawa bioaktif golongan terpenoid dalam ekstrak etil asetat rimpang bengle (Zingiber cassumunar roxb). Undergraduate thesis, FMIPA UNDIP.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1526Kb
[img]
Preview
PDF
17Kb
[img]
Preview
PDF
464Kb
[img]
Preview
PDF
392Kb
[img]
Preview
PDF
371Kb
[img]
Preview
PDF
603Kb
[img]
Preview
PDF
480Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

470Kb
[img]
Preview
PDF
321Kb
[img]
Preview
PDF
375Kb
[img]
Preview
PDF
411Kb

Abstract

Rimpang bengle dapat digunakan sebagai obat tradisional, diantaranya sebagai penghangat badan, peluruh kentut (karminatiP, peluruh dahak (expectorant), pembersih darah, pencahar (laksan) dan obat cacing (vermifuge). Rimpang bengle mempunyai aktivitas sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Selain itu, rimpang bengle juga mempunyai efek insektisida yang lebih kuat dibandingkan dengan spesies-spesies Zingiberaceae lainnya. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya dilaporkan bahwa senyawa-senyawa yang telah berhasil diisolasi dari rimpang bengle antara lain senyawa minyak atsiri, kurkuminoid dari ekstrak aseton, dan fenilbutenoid dari ekstrak metanol. Penelitian terhadap senyawa dalam ekstrak etil asetat masih belum banyak dilakukan. Dalam penelitian ini akan diisolasi senyawa bioaktif golongan terpenoid dalam ekstrak etil asetat kemudian dilakukan identifikasi dan uji aktivitas terhadap senyawa tersebut. Serbuk rimpang bengle dimaserasi dengan pelarut etil asetat selama 3 X 24 jam hingga diperoleh ekstrak kasar berwama coldat tua. Uji golongan dilakukan terhadap ekstrak kasar untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat di dalamnya. Pemisahan senyawa dalam ekstrak kasar etil asetat dilakukan dengan kromatografi kolom vakum menggunakan pelarut n-heksana—etil asetat (1 : 1) dan diperoleh lima fraksi utama, yaitu fraksi A, B, C, D, dan E. Fraksi A mempunyai noda ungu berwama ungu yang tampak dengan pereaksi semprot H2SO410 % dalam metanol. Pereaksi ini digunakan untuk mengidentifikasi senyawa golongan terpenoid. Selanjutnya fraksi A dipisahkan kembali dengan cara TLC preparatif menggunakan eluen n-heksana—kloroform (1 : 9). Pita yang diambil adalah pita yang berwama ungu dengan harga Rf 0,90. Preparat dianalisis dengan TLC, spektroskopi UV, dan JR. Aktivitas senyawa hasil isolasi diuji dengan metode Brine Shrimp Lethality Test. Hasil TLC satu dan dua dimensi didapat noda tunggal. Analisis struktur molekul dengan spektroskopi UV dan IR menghasilkan adanya transisi elektronik dari IL 1r* dari sistem terkonjugasi dan it 7r* dari gugus karbonil dalam senyawa basil isolasi. Berdasarkan hasil analisis dan pendekatan kemotaksonomi serta uji golongan terhadap ekstrak etil asetat rimpang bengle dapat diusulkan bahwa senyawa hasil isolasi adalah senyawa golongan terpenoid yang mempunyai gugus ester arornatik dan berpotensi sebagai antimikroba. Bengle rhizomes can be used as traditional medicine such as body wanner, expectorant, laxative and vemifuge. They have antioxidant and antiinflammatory activities. They also have insecticidal constituent which stonger than other Zingiberaceae species. Some research reported the isolated compunds from bengle rhizomes are essensial oils, curcuminoid of acetone extract and phenilbutenoid of methanol extract. The research in ethyl acetate extract have not been done before. This research will isolate and identify the bioactive compound in terpenoid class from ethyl acetate extract and test the activity of the compound. Bengle rhizomes powder was extracted by maseration using ethyl acetate as the solvent for 3 X 24 hours, until the dark brown crude obtained. Phitochemistly screening was conducted to find out the compound class contained. Isolation compound in the crude was carried out by vaccum coloumn chromatography using n-hexane—ethyl acetate (1 : 1) as solvent until obtained five main fractions, that are fraction A, B, C, D, and E. Fraction A has component of purple spot which appear with syringe reagent H2SO4 10 % in methanol. This reagent is used to identify compounds in terpenoid class. Afterwards, the fraction A was separated again by preparative TLC technique using n-hexane--chloroform (1 : 9) as eluent. The the purple tape with Rf of 0.90 was chosen then analyzed by TLC, UV and IR spectroscopy. The isolated compound activity was examined by Brine Shrimp Lethality Test method. TLC with one and two dimension resulted just one spot. Analysis on molecule structure was conducted by UV and IR spectroscopy and indicate electronic transition from ir It* from conjugated system and 7C -› e from carbonyl group in the isolated compund. Base on spectroscopy analysis, plant's chemotaxonomy approach and phitochemistry screening on ethyl acetate extract from the bengle rhizomes, it could be proposed that the isolated compound was terpenoid compound with aromatic ester group and has a potential as antimicroba.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QD Chemistry
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Chemistry
ID Code:31014
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:11 Nov 2011 09:37
Last Modified:11 Nov 2011 09:37

Repository Staff Only: item control page