Pengaruh konsentrasi AI203 terhadap konduktivitas Ionik Elektrolit padat Bi203

Abstract

Penggunaan senyawa Al203 pada sintesis elektrolit padat sel bahan bakar berbasis Bi203 telah diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan pengaruh konsentrasi Al203 selama waktu penahanan 7, 9, 11 jam terhadap porositas, densitas dan konduktivitas ionik elektrolit padat bismuth oksida. Penambahan Al203 akan memberikan efek penurunan energi aktivasi sehingga konduktivitas ionik bismuth oksida akan menjadi lebih tinggi. Konduktivitas ionik elektrolit padat menentukan efisiensi dari satu sistem sel bahan bakar. Pada penelitian ini telah dicoba menambahkan AI203 dengan variasi 25, 33, dan 50 % mol yang disinter pada temperatur 850 °C selama 7, 9, 11 jam. Hasil sintering kemuclian diuji densitas, porositas dan konduktivitas ioniknya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penambahan senyawa Al203 dapat meningkatkan konduktivitas ionik bismuth oksida dari 9,20 x 10-7 ohm-1 cm-1 menjadi 3,24 x 10-6 ohm -1 cm -1 yaitu pada penambahan 25 % Al203 dengan densitas 7,16 g/cm3 dan porositas 8,39 %. Use of compound Al203 at solid electrolyte fuel cell (SOFC) base on Bi203 Have had been research. This research aim to specify influence of variation of concentration Al203 during detention time 7, 9, 11 hours to porosity, density and ionic conductivity of solid electrolyte bismuth oxide. Addition Al203 will give effect of degradation of energy activation so that ionic conductivity bismuth oxide will become higher. Ionic conductivity of solid electrolyte determines efficiency from one system of cell of fuel. In this research have been tried to enhance Al203 with variation of 25, 33, and 50 % mol which sintering at temperature 850 °C during 7, 9, 11 hours. The sintering result has been tested by density, porosity and ionic conductivity. The result show that addition of compound Al203 earn to improve ionic conductivity of bismuth oxide from 9.20 x 10-7 ohm-1 cm' become 3.24 x 10-1 ohm-1 cm- that is at addition 25 % Al203 with density 7.16 g/cm3 and 8.39 % porosity. r.' UJLLIJ 1..111J.)i