Penerapan kadar kobalt dalam hijauan pakan ternak dengan menggunakan spektrofotometri serapan Atom.

Abstract

Hijauan segar merupakan pakan ternak yang penting, karena mengandung macaw-macaw zat pakan yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air. Dengan adanya kobalt dalam hijauan, maka dalam rumen (ternak ruminansia) akan dibentuk vitamin B12 dengan bantuan mikroorganisme. Jika ternak kekurangan kobalt dapat dikatakan ternak mengalami defisiensi vitamin BI2, sehingga terhambatnya sintesa vitamin B12. Telah dilakukan penelitian kandungan kobalt dalam hijauan : rumput gajah, raja, palisade dengan destruksi kombinasi, menggun akan asam nitrat dan asam sulfat pekat. Untuk penetapannya digunakan spektrofotometri serapan atom. Kandungan kobalt dalam sampel dengan penambahan pupuk kobalt sulfat adalah rumput gajah, sebesar 0,1984 ppm; rumput raja sebesar 0,0924 ppm dan rumput palisade sebesar 0,0416 ppm. Sedangkan kandungan kobalt dalam sampel tanpa penambahan pupuk kobalt sulfat adalah : rumput gajah sebesar 0,1952 ppm; rumput raja sebesar 0,0880 ppm dan rumput palisade sebesar 0,0376 ppm. Hasil dari penelitian tersebut ternyata kandungan kobalt dalam rumput palisade jika dibandingkan terhadap rumput gajah dan rumput raja berbeda nyata. Se lain itu dilakukan penelitian kandungan kobalt dalam sampel dengan dan tanpa penambahan pupuk kobalt sulfat yang ternyata tidak berbeda nyata. Fresh herbage is important pastures for ruminant animals, because these contain carbohydrates, proteins, minerals, lipids, vitamins and water. Cobalt mineral required by ruminants is present in herbage for syntesis of vitamin 612 by rumen microorga-nisms. Deficiency of vitamin 612 occur due to a shortage of cobalt in the pastures. Cobalt has been researched in herbage : elephant grass, king grass, palisade grass by combination destruc¬tion with nitric acid and sulfuric acid. For the determi¬nation were done by atomic absorptio