Interpretasi tahanan jenis listrik bawah permukaan berdasar permodalan 2 - D data magnetoteturik (studi kasus lintasan lima, Lampung Barat)

Abstract

Telah dilakukan interpretasi tahanan-jenis listrik bawahpermukaan berdasarkan pemodelan 2-D data magnetotelurik lintasan Liwa, Lampung Barat berdasarkan data sekunder dari Tim Geoteknologi UPI, Bandung. Pemodelan inversi 1-D dilakukan dengan bantuan paket program AMTINVAA dengan metode AIC (Aka.ike Information Criterion) dan pemodelan elemen hingga 2-D dilakukan dengan bantuan paket program MT2DFEM. Tugas akhir ini merupakan suatu usaha untuk menafsirkan hubungan citra tahanan-jenis listrik dengan informasi geologi bawahpermukaan. Model citra tahanan-jenis 2-D menunjukkan (1) bahwa struktur sesar mempunyai hubungan dengan batas ketidakselarasan tajam yang rnelibatkan batuan volkanik Enaupun sedimen dan (2) terdapat anomali konduktif tinggi (<10 Q m) yang dijumpai dibagian baratdaya lintasan ukur pada kedalaman sekitar 400 meter dari pennukaan, yang boleh jadi berhubungan dengan zona rekahan intensif terisi fluida. Metode magnetotelurik terbukti memberikan hasil baik untuk peneitraan sebaran tahanan-jenis bawahpermukaan, terutama pada daerah yang memiliki keanekaragaman sebaran tahanan-jenis listrik. It has done interpretating of subsurface electrical-resistivity by 2-D modelling of magnetotelluric data on Liwa traverse-line, Lampung Bunt base on secondary data from The Team of Research and Development Centre for Geotechnology, LIP! Bandung. The one dimension (1-D) inversion modelling has done by AMTINVAA. package programs by AIC (Akaike Information Criterion) methods, and the 2-D finite element modelling has done by MT2DFEM package programs. ThiS study is an effort to interprettiting the relation of electrical resistivity image and subsurface geological information of the study area. The 2-D model of resistivity shows that (1) the fault corresponds to a sharp discontinuity involving both of resisitive volcanics and conductive sediment, and (2) there is a significant conductive anomaly (< 10 Om) beneath the southwestern path of transect of 400 m depth which may correspond to an intensively fluid filled fractured zone. The result shows that the magnetotelluric methods give a good imaging of subsurface resistivity, particularly in inhomogeneously resistivity area. This document is Undip Institutional submission to any medium or-format for the purpose of preservation. The author(s) or copyright owner(s) also agree submission for purposes of security, back-up and preservation. ( http://eprints.undip.ac.id)